Di Era Modern, Sultan Banjar Khairul Saleh Pastikan Tak Hidupkan Feodalisme

0

DEWAN Mahkota Kesultanan Banjar merayakan milad ke-516, dengan tema “Meneguhkan Adat, Menegakkan Syara’, dan merawat NKRI, di Hotel Rattan Inn, Banjarmasin, Minggu (13/6/2021).

PERAYAAN milad ke- 516 tahun 2021 ini, Dewan Mahkota Kesultanan Banjar memberikan gelar keagungan kepada sejumlah tokoh lintas profesi.

Sultan Banjar Khairul Saleh Al-Mu’tashim Billah menuturkan perayaan milad ke=516 dan penganugerahan gelar kehormatan Kesultanan Banjar, awalnya direncanakan menjadi acara tahunan, namun karena merebaknya pandemi Covid-19, acara peringatan hari ulang tahun itu baru terselenggara tahun ini. Ke depan, acara serupa akan digelar saban tahun.

Dia mengatakan milad Kesultanan Banjar menjadi momentum untuk meneguhkan adat, sebagaimana tradisi dan budaya Banjar yang harus dilestarikan secara turun temurun, dari dulu hingga kiwari. Khairul Saleh mengatakan tradisi dan budaya Banjar menjunjung persatuan, dan bertoleransi kepada sesama. Adat dan tradisi Banjar menjadi benteng untuk menangkis budaya negatif dari luar.

“Masyarakat kita, masyarakat yang agamis, dan Islam sebagaimana agama resmi, menjadi pegangan dan tujuan hidup, dengan meneguhkan adat, dan menegakkan budaya, Insya Allah NKRI terjaga dan aman,” ujar Wakil Ketua Komisi III DPR RI ini.

BACA : Belanda Janji Kembalikan Berlian Sultan Banjar yang Dirampas ke Indonesia

Khairul menyebut Kesultanan Banjar dibangkitkan untuk menjadi wadah dan spirit berbudaya orang Banjar. Negara-negara maju seperti Inggris, Prancis, Denmark dan Belanda, dijelaskan Khairul tetap merawat dan bangga dengan tradisi monarki.

Mantan Bupati Banjar ini berpendapat isu feodalisme dulunya diembuskan penjajah Belanda untuk memecah belah persatuan masyarakat Banjar.

“Raja Banjar pada zamannya disayang rakyat, sekarang zaman modern raja menyesuaikan dengan keinginan rakyat, kedepan Kesultanan Banjar menjadi kebanggaan jati diri urang Banjar,” tutup Khairul.

BACA JUGA : Istana Sultan Banjar Mewah Karena Melimpahnya Lada

Sementara itu, Rektor Universitas Lambung Mangkurat (ULM) Prof Dr Sutarto Hadi mengapresiasi kerja-kerja kebudayaan Kesultanan Banjar, sebab saat ini fenomena gempuran teknologi informasi dan komunikasi yang kiat pesat dan cepat.

“Generasi muda mungkin lebih mengenal budaya asing, dibandingkan budaya sendiri saya kira kita patut mendukung dan mengapresiasi apa yang dilakukan Kesultanan Banjar untuk mengangkat kembali adat istiadat daerah,” ujar Sutarto.(jejakrekam)

Penulis Ahmad Husaini
Editor Didi G Sanusi

Tinggalkan Komentar

Alamat email anda tidak akan disiarkan.