NGopi JRTV, Catatan Kritis Subhan Syarief : Ikon dan Keunikan Kota Banjarmasin. Mampukah Berbenah?

0

NGOBROL Pinggiran (NGopi) Akhir Pekan JRTV menghadirkan Pakar Penataan Perkotaan Dr Ir H Subhan Syarief MT, dipandu jurnalis senior Muhammad Rasyidi, bertajuk ‘Catatan Kritis Kota Banjarmasin di Usia ke-496 Tahun. Mungkinkah Mampu Berbenah? Sesi 03.

BACA JUGA: Hari Jadi 496 Tahun Banjarmasin di jrektv, Dr H Subhan Syarief: Kota Yang Memiliki Karakter, Khas…

KONTEK sungai di Kota Banjarmasin, menjadi sesuatu yang bebeda. Problem Kota Banjarmasin, adalah banjir. “Memang bicara Kota Banjarmasin, ikonnya sebagai perdagangan jasa. Seperti Pasar Harum
Manis, Pasar Ujung Murung, Pasar Sudimampir, Pasar Cempaka, dan sekitarnya,” ucap Dr Ir H Subhan Syarief MT.

Lalu, persoalan sungai? Menurutnya, keunikan Banjarmasin dibelah sungai, dan dikelilingi sungai. Mulai Sungai Barito, Sungai Martapura, Sungai Pekapuran, Sungai Kurpian, Sungai Kuin, Sungai Kerokan, Sungai Guring, Sungai Andai, Sungai Miai, dan sungai kecil lainnya. “Dilihat dari udara sangat unik, terbelah dan tersambung sungai itu,” papar mantan Ketua Ikatan Nasional Tenaga Ahli Konsultan Indonesia (Intakindo) Kalsel ini.

BACA JUGA:
NGobrol Pinggiran jrektv, Apa Kabar Revitalisasi Sungai di Kota Banjarmasin?

Jika pinggir sungai tertata rapi, lebar, dan bisa dilewati jungkung, maka terjelajah untuk berkeliling, maka sangat indah dan menarik sekali. “Adanya banjir tidak lepas dari daerah resapan, yang tidak banyak lagi,” katanya.

Pola pembangunan di Kota Banjarmasin menjadi kawasan urugan, lalu menimbulkan masalah lingkungan, dan berdampak banjir. “Urugan yang masif menjadi pemukiman, dan kondisinya tidak terjaga, maka munculah banjir,” tambah mantan Ketua Lembaga Pengembangan Jasa Konstruksi (LPJK) Kalsel ini.

Bahkan, sebutnya, sungai-sungai tidak dijaga. Misalnya sungai yang lebar, ternyata ‘dikorban’ untuk pelebaran jalan dan bangunan. Seperti Sungai Pekapuran, dan keluarnya juga sama-sama di Sungai Martapura.  Sungai lainnya dibiarkan menyempit dengan limbah, dan tumbuhnya pemukiman. “Lalu masalah muncul,” tandas alumni Universitas Sultan Agung Semarang ini.

BACA JUGA:
Catatan Kritis untuk Kota Banjarmasin di 496 Tahun-nya, Mampukah Berbenah?

Dialog kali ini terkait Peringatan Hari Jadi Kota Banjarmasin yang ke- 496 tahun. Disesi 01 (pertama) diangkatlah topik hal ‘Catatan Kritis Kota Banjarmasin di Usia ke-496 tahun dalam menyongsong Usia 5 abad-nya ; Mungkinkah Mampu Berbenah ?’ Topik ini merupakan pertanyaan besar yang dimunculkan oleh podcast JRTV.

Untuk lebih lengkapnya, dapat ditonton di Youtube, IG, FB, JRTV. Jangan lupa klik dan subscribe ya. (jejakrekam)

 

Penulis jrtv
Editor Afdi Achmad

Tinggalkan Komentar

Alamat email anda tidak akan disiarkan.