TINGGAL selama 20 tahun, Mustika (60 tahun) harus bersabar dengan kondisi rumah yang tak layak huni. Dia harus berjibaku merawat sang anak dan keponakan di tengah kesederhanaan yang luar biasa bahkan jauh dari kata nyaman.
RUMAH yang ditempati Mustika, terletak di Jalan Veteran Komplek A Yani I, Kelurahan Pengambangan, Kecamatan Banjarmasin Timur, tampak nyaris ambruk. Seluruh bangunan yang terbuat dari kayu dan terlihat lapuk itu, dan rawan roboh. Belum lagi atap yang berlubang tembus cahaya matahari tidak melindungi seluruh bangunan dan pastinya bocor ketika hujan.
Anggota Komisi IV DPRD Banjarmasin, Sri Nurnaningsih pun tergerak. Legislator Partai Demokrat ini langsung turun mengecek kondisi rumah yang ditempati Mustika.
“Saya miris dan prihatin dengan kondisi rumah nenek Mustika. Apalagi harus tinggal bersama anak dan keponakannya yang mengalami gangguan kejiwaan,” ucap Sri Nurnaningsih kepada wartawan, saat meninjau ke lokasi kediaman Mustika, Rabu (26/7/2018).
Dia pun menyarankan agar solusi instan yang bisa diberikan Pemkot Banjarmasin adalah menyediakan tempat tinggal sementara. “Tempatnya tentu lebih baik daripada sekarang,” kata Sri Nurnaningsih.
Ia memahami agak sukar untuk merehab rumah Mustika dengan menggunakan program Kotaku dan bantuan stimulus pembangunan. Sebab, rumah itu didirikan di atas tanah milik TNI bukan miliknya pribadi, sehingga akan terganjal aturan.
“Kita tidak bisa melabrak begitu saja aturan yang berlaku. Namun, saya bersyukur nenek Mustika sudah mendapatkan Kartu Indonesia Sehat (KIS), bantuan Rastra dan Program Keluarga Harapan” ucap Sri Nurnaningsih.
Dia pun menyarankan Pemkot Banjarmasin menggandeng swasta dengan menggunakan dana corporate social responsbility (CSR) untuk membantu Mustika mendiami tempat tinggal yang lebih manusiawi.
“Ya, kita tak berharap, jangan sampai dengan kondisi rumah seperti sekarang, justru bisa memakan korba. Karena bisa saja tiba-tiba rumah ini ambruk, dalam keadaan para penghuni tengah tidur,” kata Sri Nurnaningsih.(jejakrekam)