Khawatirkan Listrik Byarpet, Senin Ini Siswa SMA/MA Ikuti UNBK

0

USAI siswa SMK yang mengikuti ujian nasional berbasis komputer (UNBK) pada akhir Maret 2019, kini giliran para pelajar SMA dan MA sederajat menempuh ujian akhir untuk kelulusannya. Tercatat, ada sekitar 30 siswa SMA dan MA sederajat di Kalsel yang akan mengikuti UNBK 2019.

SESUAI jadwal, Senin (1/4/2019) akan dimulai dengan soal bahasa Indonesia terbagi dalam tiga sesi yakni 07.30-09.30 (sesi pertama), 10.30-12.30 (sesi kedua) dan sesi ketiga 14.00-16.00. Berlanjut pada Selasa (2/4/2019) dibagi dalam tiga sesi dengan materi uji matematika. Lalu, Kamis (4/4/2019) juga tiga sesi untuk bahasa Inggris, dan Senin (8/4/2019) untuk materi soal kejuruan (IPA/IPS/Keagamaan).

BACA : Benturan dengan Pemilu 2019, UNBK SMA Sederajat Dimajukan 1 April

Kepala Bidang Bina SMA Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Disdikbud) Kalsel, Muhammadun mengungkapkan untuk persiapan UNBK sudah matang 100 persen, seperti penyediaan sarana komputer, laptop dan jaringan internet, serta antisipasi jika lampu padam dan materi ujian.

Muhammadun menyebut untuk peserta UNBK SMA/MA sederajat di 13 kabupaten dan kota tersebar di 187 sekolah. “Tahun ini, target kami 100 persen semua sekolah menggelar UNBK. Sebab, sarana dan prasarana sudah disiapkan sepenuhnya,” ucap Muhammadun kepada jejakrekam.com, Minggu (31/3/2019).

Terpisah, Ketua Komisi IV DPRD Kalsel Yazidie Fauzy mengingatkan agar pemantauan pelaksanaan UNBK yang dimulai Senin (1/4/2019) esok, harus menyeluruh. “Jadi, kalau ada kendala tim pengawas bisa tanggap. Sedini mungkin tak boleh ada gangguan dalam UNBK. Ini harus belajar dari tahun lalu,” tutur legislator PKB ini.

BACA JUGA : Hari Pertama Lancar, Ada 17.309 Siswa SMK se-Kalsel Ikut UNBK

Mantan Ketua KNPI Kalsel ini mencontohkan masalah pasokan listrik yang kini sudah byarpet dari PLN, seiring dengan pengumuman pemadaman bergilir harus benar-benar diantisipasi Disdikbud Kalsel.

“Apakah mereka sudah berkoordinasi, kami hingga kini belum mendapat kabar. Penyiapan mesin genset di sekolah harus dilakukan, karena listrik bisa saja tiba-tiba padam,” kata Yazidie.(jejakrekam)

 

Penulis Ipik Gandamana
Editor Didi GS

Tinggalkan Komentar

Alamat email anda tidak akan disiarkan.