Semangat Juang Ratu Zaleha dalam Sendratari Kolosal

0

SENDRATARI kolosal Manjulung Ratu Zaleha di Gedung Sultan Suriansyah, Jalan Brigjen H Hasan Basry, Sabtu (20/1/2018) malam, menggambarkan perjuangan sosok pejuang Tanah Banjar dalam melawan kolonial Belanda. Seni, drama dan tari yang disuguhkan mahasiswa semester V STKIP PGRI Banjarmasin ini benar-benar kaya dengan pesan moral dan semangat juang untuk keluar dari cengkeraman penjajah yang membodohkan.

PERTUNJUKAN spektakuler ini juga diisi dialog drama dan musik yang menggelegar. Diceritakan sosok Ratu Zaleha yang menjadi panglima para pejuang Banjar dan Dayak Barito, yang diwariskan ayahnya, Sultan Muhammad Seman dan sang kakek, Pangeran Antasari di front pertempuran dengan serdadu Belanda yang terlatih.

Nilai kearifan lokal Kalimantan Selatan ini dalam alur cerita sendratari kolosal  juga melibatkan kesaksian zuriat Ratu Zaleha, Gusti Normalana. Sedikitnya, ada 200 orang yang terlibat dalam perpaduan seni tari dan drama, terdiri diri mahasiswa, dosen, pelajar, seniman serta alumni STKIP PGRI.

Durasi untuk menamatkan jalan cerita ini memakan waktu 2 jam lebih, dan disaksikan penuh penonton yang mengisi barisan kursi, termasuk Walikota Banjarmasin Ibnu Sina, serta Kepala Dinas Pariwisata Provinsi Kalsel Heriansyah dan lainnya.

“Gelaran sendratari kolosal Manjulung Ratu Zaleha ini dikemas secara inovatif dengan mengedepankan koreografi dan artistik. Ini merupakan implementasi dari visi STKIP PGRI Banjarmasin dengan mata kuliah kearifan lokal Kalsel. Makanya, tema dari sendratari kali ini adalah Manjulung Ratu Zaleha,” ucap Ketua STKIP PGRI Banjarmasin, Abidiansyah kepada wartawan.

Dia menegaskan semangat juang dari Ratu Zaleha dalam Perang Banjar digali dari kearifan lokal yang ada untuk diketahui secara khusus bagi masyarakat Kalsel. “Seni tari dan drama ini juga bisa menjadi bahan pembelajaran bagi kita semua,” kata Abidiansyah.

Pujian pun datang dari Walikota Ibnu Sina. Menurut Ibnu Sina, sendratari kolosal yang dihelat STKIP PGRI Banjarmasin merupakan bentuk kepercayaan perguruan tinggi dalam dunia seni yang sangat memukau.  “Sendratari kolosal semacam ini juga mengantarkan Banjarmasin sebagai kota destinasi wisata. Apalagi, sendratari ini juga tak kalah dengan Sendratari Ramayana yang sering dipentaskan di pelataran Candi Prambanan. Saya berharap pertunjukan sendratari semacam ini bisa digelar setiap semester atau satu tahun sekali,” tutur mantan anggota DPRD Kalsel asal PKS ini.

Sementara itu, Kepala Dinas Pariwisata Kalsel Heriansyah mengakui gelaran sendratari Manjulung Ratu Zaleha ini juga terinspirasi dari film Pangeran Antasari yang baru saja disaksikan masyarakat Kalsel. “Nah, dalam film Pangeran Antasari, ada salah satu tokoh pejuang Perang Banjar di dalamnya yakni Ratu Zaleha. Inovasi dalam berkesenian ini merupakan bagian dari industri kreatif, apalagi potensi pariwisata Kalsel tak kalah dengan daerah lain,” tandasnya.(jejakrekam)

Penulis : Asyikin

Editor   : Didi G Sanusi

Foto      : Asyikin

 

Pencarian populer:https://jejakrekam com/2018/01/21/semangat-juang-ratu-zaleha-dalam-sendratari-kolosal/

Tinggalkan Komentar

Alamat email anda tidak akan disiarkan.