Bisnis Tambang Kian Lesu, Pakar Ekonomi ULM Usul Pemda Harus Perkuat Sektor Pertanian

0

PERTUMBUHAN ekonomi Kalimantan Selatan triwulan II-2020 dibanding triwulan II-2019 (y-on-y) dilaporkan mengalami kontraksi atau minus 2,61 persen.

BERDASARKAN data Badan Pusat Statistik (BPS) Kalsel, lapangan usaha yang mengalami kontraksi terdalam adalah bidang transportasi dan pergudangan sebesar -9,25 persen, diikuti sektor pertambangan dan penggalian sebesar -6,03 persen; dan administrasi pemerintahan, pertahanan dan jaminan sosial wajib sebesar -3,53 persen.

Khusus ekspor sektor pertambangan Kalsel dari bulan April hingga Juli lalu memang tercatat konsisten mengalami penurunan. April Kalsel mengekspor hasil pertambangan sebesar 344,8 juta US Dolar, Mei 291,7 juta US Dolar, Juni 283,6 juta US Dolar dan Juli lalu ekspor hasil pertambangan Kalsel sebesar 257,02 juta US Dolar.

BACA JUGA: Pendapatan Turun, Gubernur Kalsel Sebut APBD-P 2020 untuk Atasi Pandemi

Jatuhnya sektor pertambangan ini tidak lepas dari Pandemi Covid-19 yang belum mereda terutama negara tujuan ekspor Kalsel seperti Tiongkok, India hingga Filipina yang mengalami pelambatan ekonomi.

Disisi lain sektor pertanian secara kuartalan (quarter-to-quarter) kuartal II terhadap kuartal I masih menunjukkan pertumbuhan positif, tumbuh paling tinggi ketimbang sektor lain, sebesar 31,50 persen.

Guru besar Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Lambung Mangkurat Ahmad Alim Bachri, mengatakan kejatuhan sektor minerba pemerintah daerah harus punya alternatif untuk mendongkrak pertumbuhan ekonomi, yang berdasarkan keunggulan daerah.

BACA JUGA: Masuki Fase Adaptasi Baru, Bisnis Kuliner Khas Banjar Mulai Bergairah

“Misalnya sektor pertanian, kita punya lahan di Kalsel sangat luas, kalau itu menjadi salah satu pilihan untuk menjadi kekuatan ekonomi daerah saya kira sangat strategis untuk dikembangkan,” ucap Alim Bachri kepada jejakrekam.com, Selasa (26/8/2020).

Doktor alumnus Universitas Hasanudin ini menegaskan Kalsel harus mulai memikirkan untuk tidak tergantung dengan sektor pertambangan untuk mendongkrak pertumbuhan ekonomi di Kalsel.

Mantan wakil rektor I ULM ini juga menyebut kebijakan pemda harus berpihak kepada sektor pertanian, agar mampu tumbuh positif dan bermanfaat bagi masyarakat Kalsel.

Alim Bachri menuturkan pertanian harus kembali menjadi sektor ekonomi unggulan Kalsel, yang perlu ada akselerasi kebijakan strategis dari Pemda. Dia mencontohkan kebijakan yang perlu diambil pemda untuk mendongkrak pertanian adalah bantuan fasilitas pertanian seperti trakor kepada petani kecil.

Kemudian bantuan pupuk subsidi, dan benih unggulan yang tepat sasaran. Oleh karena itu pemda harus memperbaiki sistem distribusi bantuan kepada petani.

“Sektor pertanian menguasai sebagian besar dari sebagai sumber kehidupan masyarakat Kalsel, artinya sebagian besar rakyat Kalsel hidup dari sektor pertanian, sehingga wajarlah itu menjadi kekuatan pembangunan ekonomi Kalsel,” tandasnya. (jejakrekam)

Penulis Ahmad Husaini
Editor Ahmad Riyadi

Tinggalkan Komentar

Alamat email anda tidak akan disiarkan.