Sketsa Penanganan Narkoba Berbasis Penguatan Peran Masyarakat Kota Banjarmasin (3-Habis)

0

Oleh : Subhan Syarief

DARI sinilah langkah pendekatan yang dilakukan melalui gerakan pemberdayaan masyarakat, terutama langsung oleh pihak keluarga pemakai narkoba. Para pemakai diamankan dan dibina oleh keluarga dengan dibantu komunitas ‘jaga kampung’ yang dibentuk.

SEBAIKNYA bila memungkinkan setiap kawasan kelurahan di Kota Banjarmasin diharapkan punya ‘rumah rawat penyembuhan’ narkoba. Tentu untuk memperkuat dibutuhkan dukungan serta peran dari para tokoh masyarakat, tokoh agama dan para orangtua korban narkoba.

Kerjasama berbagai pihak akan membantu menghasilkan kesepakatan bersama dalam menanggani persoalan narkoba yang semakin tumbuh berkembang seolah tidak bisa untuk diberantas. Saat ini, kita tidak punya pilihan selain melawan dengan segenap upaya dan cara. Bila tidak dilakukan perlawanan, maka ancaman kehancuran akan menerpa generasi muda pemilik masa depan daerah dan negara ini.

BACA : Sketsa Penanganan Narkoba Berbasis Penguatan Peran Masyarakat Kota Banjarmasin (2)

Masalah utama saat ini terhambat oleh kondisi warga masyarakat yang belum kompak dan bersatu dalam bersikap. Semua masih tergantung kepada pihak pemerintah atau aparat hukum. Padahal mereka masih memiliki keterbatasan kemampuan, jumlah personel, dana dan ‘godaan’ besar dalam penanganan narkoba ini menjadi penghambat.

Dengan menyadari kondisi ini, pada dasarnya maka aspek penguatan partisipasi keterlibatan warga menjadi alternatif pilihan yang paling masuk akal untuk memenangkan pertarungan melawan narkoba.

Penolakan dari warga setiap kawasan kota untuk beredarnya narkoba di wilayah mereka akan sangat besar membantu menutup berkembangnya penggunaan narkoba di para pemakai. Intinya kurangi bahkan matikan kebutuhan maka suplai akan juga turut terhenti dan mati. Kalau permintaan pasar terhenti maka dipastikan berbagai pabrik dan industri usaha narkoba pun akan gulung tikar.

BACA JUGA : Sketsa Penanganan Narkoba Berbasis Penguatan Peran Masyarakat Kota Banjarmasin (1)

Kunci ada pada warga kota, tetapi pihak Pemerintah Kota Banjamasin tetap berfungsi sebagai fasilitator utamanya. Warga kota perlu diarahkan dan diajak bersama membuat konsep baru dalam menyikapi masalah narkoba ini. Pemerintah Kota Banjarmasin harus mampu membangkitkan spirit warga kota untuk menyadari bahwa narkoba adalah ‘musuh besar’ bersama yang harus dihancurkan. Segenap warga kota Banjarmasin harus digugah kesadarannya bahwa mereka wajib terlibat aktif untuk menolak dan memberantas penggunaan narkoba di lingkungannya.

Memang pasti ada warga yang menolak berbagai program untuk melindas narkoba. Ini karena mungkin mereka terlibat dalam ‘permainan’ bahkan bisa saja mereka menjadi bagian agen pemasaran narkoba. Pihak ini akan menjadi ‘motor’ yang selalu berusaha untuk menolak dengan berbagai upaya.

Akan tetapi dengan didukung informasi berupa database valid tentang para pelaku/pengedar dan pemakai narkoba dan juga menguatnya kesepakatan warga maka pihak yang menolak akan mudah teridentifikasi dan bisa dilakukan tindakan pembinaan, bahkan ‘pemindahan’ atau pengucilan atas keberadaannya di tengah komunitas warga.

BACA JUGA : Imej Banjarmasin Rusak Akibat Peredaran Narkoba Makin Marak

Bentuk ‘sanksi sosial dan moral’ menjadi faktor utama yang akan dilakukan warga untuk menghentikan perilaku para pendukung narkoba. Tentu ini akan lebih efektif bila didukung oleh pihak pemerintah kota.

Dalam memperkuat dan memacu kesadaran warga ini diperlukan peran dari pemerintah kota, terutama pemimpin kota. Pemimpin Kota Banjarmasin kedepan harus punya konsep , narasi dan gerak langkah kerja baru untuk mengatasi persoalan ini.

Walikota dan aparatnya wajib menjadi ‘ujung tombak’ dalam penguatan peran masyarakat agar berani dan kompak melawan berbagai hal terkait dengan narkoba, premanisme, kejahatan atau berbagai kemaksiatan yang terjadi di lingkungan kota Banjarmasin.

BACA JUGA : Lawan Narkoba, Ketua MUI Banjarmasin Ajak Pengawasan Orangtua Lebih Ketat Lagi

Semua keberhasilan berbagai program tentu tergantung daripada kejelian, kemampuan akselerasi dan inovasi serta keberanian walikota dalam mengatasi berbagai persoalan kota termasuk masalah narkoba ini.

Diharapkan walikota ke depan adalah sosok yang memiliki  keberanian dan kreativitas tinggi dalam mengatasi berbagai permasalahan yang terjadi di Kota Banjarmasin.(jejakrekam)

Penulis adalah Ketua LPJK Provinsi Kalsel

Pemerhati Sosial Kemasyarakatan Banjarmasin

Tinggalkan Komentar

Alamat email anda tidak akan disiarkan.