Dari Pass, Samsul Lahirkan Santri Pesantren yang Mampu Berdikari

0

TETESAN embun mulai menghilang. Sinar mentari menyeruak di ufuk timur menandakan hadirnya pagi sebagai titik bergantinya waktu dari malam ke siang. Samsul Fajri bergegas pulang dari masjid sesaat setelah bersalaman dengan para jamaah lainnya.

SESAMPAINYA di rumah, dirinya izin pamit kepada ibundanya lalu pergi ke workshop pass konveksi yang berada dilingkungan di Pondok Pesantren Nurul Muhibbin Balangan.

Di lokasi workshop pass konveksi, dirinya langsung menyibukan diri dengan menjahit sebuah seragam pesanan salah satu pelanggan. tangannya sangat terampil, mengatur jalannya mesin jahit di depannya, sama seperti lancarnya dirinya saat membaca rawi dalam pembacaan maulid habsyi yang sering diikutinya.

BACA : Peringati Hari Lingkungan Hidup, Adaro Lepas Fauna Ke Hutan Reklamasi

Lebih dari setahun terakhir ini, Fajri mengabdikan dirinya untuk ikut serta menjalankan usaha dan pengembangan pass konveksi yang sejak 2021 silam dikelola secara mandiri oleh kelompok yang diberi nama pass konveksi in collaboration with iyakah.co yang diketuai Herman Fauzi.

Bukan hanya sekedar mengerjakan pesanan konveksi seperti berbagai model baju jahitan baik seragam atau satuan, bordir dan sablon, Samsul yang merupakan alumni Pondok Pesantren Nurul Muhibbin pimpinan ulama kharismatik dan berpengaruh besar di Kalsel yakni, Tuan Guru Muhammad Bakhiet Al-Banjari ini juga kadang-kadang menjadi instruktur bagi para peserta pelatihan yang ikut bergabung di pass konveksi tersebut.

“Di pass konveksi ini bagi ulun (saya-red) pribadi, bukan hanya sekedar bekerja. Tapi juga wadah pengabdian diri, dimana bisa membagi ilmu dalam hal menjahit bagi adik-adik santri lainnya untuk bekal mereka nantinya,’’ ujar Samsul Fajri yang merupakan warga Harapan Baru RT 11 Kelurahan Batu Piring, Kecamatan Paringin Selatan, Kabupaten Balangan.

BACA JUGA : Lagi, Adaro Raih Penghargaan Penyumbang Devisa Negara Terbesar

Hal penting lainnya, menurut Fajri, dirinya bersama-sama kawan lainnya yang tergabung dalam pass konveksi tetap mempunyai waktu luas untuk pengabdian diri di bidang dakwah dan sosial kemasyarakatan.

Kegiatan di pass konveksi ini, menurut dia, bersifat kondisional, sehingga kita bisa memprioritaskan kegiatan keagamaan dan sosial kemasyarakatan tanpa harus was-was terkait persoalan ekonomi.

“Melaui pass konveksi ini kami bisa berdikari secara ekonomi, sehingga kewajiban berdakwah atau membantu masyarakat dalam memberikan layanan keagamaan bisa dilaksanakan dengan lebih lagi,’’ jelasnya.

Senada itu, ketua pengelola pass konveksi Herman Fauzi mengakui, jika semangat pass konveksi adalah meneruskan keberlanjutan Program Adaro Santri Sejahtera (PASS) yang dijalankan PT Adaro Energy di Pondok Pesantren Nurul Muhibbin Balangan pada 2017 silam.

“Sejak 2021 silam kita mengelola dan melanjutkan PASS ini dengan mengubah namanya menjadi pass konveksi secara mandiri, namun secara narasi dan kegiatan tetap sama,’’ ujar Herman Fauzi saat ditemui, Rabu (15/11/2023).

Bahkan, lanjut jemaah Majelis Ta’lim Nurul Muhibbin ini, pihaknya juga melakukan pengembangan seperti menambah peralatan seperti mesin jahit berskala produksi, mesin bordir dan lainnya dengan tujuan usaha pass konveksi bisa tetap berjalan sesuai kebutuhan.

BACA LAGI : Beasiswa Adaro Indonesia, Wujudkan Mimpi Mita Untuk Kuliah Di Pulau Jawa

Selain itu, menurut dia, bukan hanya santri pihaknya juga membuka pendaftaran pelatihan menjahit dan keterampilan konveksi lainnya bagi warga sekitar Ponpes, dengan tujuan pemberdayaan ekonomi warga sekitar juga bisa tumbuh berkembang.

“Untuk peserta pelatihan saat ini memang kami prioritas santri yang asal domisilinya Kabupaten Balangan, agar ke depan sektor ekonomi bidang jasa khususnya konveksi di Balangan bisa terus tumbuh berkembang dan berdaya saing dengan daerah lain,’’ harapnya.

Herman Fauzi merunut, jika sejak Program Adaro Santri Sejahtera (PASS) digulirkan, sudah santri yang ikut serta menjadi peserta program ini. Bahkan diantaranya sudah banyak yang menjalankan usahanya secara mandiri dan kini besar.

“Sejak 2021 hingga sekarang sedikitnya kita sudah mencetak 25 orang, sebagian besar diantaranya berdikari dalam menjalankan usaha menjahitnya. Bahkan salahnya, kini tengah menjalankan program yang sama seperti ini di salah satu Ponpes di Kalimantan Timur,’’ bebernya.

BACA : Luncurkan PASS, Adaro Bantu Pesantren Guru Bakhiet

Jika kita mengorek masa lalu, maka eksistensi pass konveksi saat ini adalah keberhasilan dari Program Adaro Santri Sejahtera (PASS) yang dijalankan oleh PT Adaro Energy di Pondok Pesantren Nurul Muhibbin Balangan.

Dimana pelaksanaan PASS ini tersebut, ditandai dengan penandatanganan Nota Kesepahaman (MoU) antara Presiden Direktur PT Adaro Energy, Garibaldi ‘Boy’ Thohir bersama Abah Guru Haji Muhammad Bakhiet yang merupakan pengasuh Pondok Pesantren dan Majelis Ta’lim Nurul Muhibbin Balangan.

PASS sendiri, merupakan salah satu program yang digagas PT Adaro Indonesia dengan tujuan untuk menciptakan santri pesantren dengan kemampuan wirausaha khususnya dalam bidang ekonomi.

Program yang berjalan sejak awal tahun 2017 ini, dimulai dengan bantuan dana sebesar Rp 420 juta untuk 2 periode program yang meliputi pelatihan kewirausahaan, modal usaha, pembelian alat, serta pemasaran.

Dalam program ini, para santri diberikan kendali penuh atas ragam usaha yang akan dijalankan. Sejak pelatihan awal, telah dipetakan jenis usaha yang sesuai dengan kondisi daerah dan minat santri. Akhirnya, jenis usaha mengerucut ke dalam empat bidang, yakni tanaman hidroponik, kain sasirangan, perikanan, dan makanan ringan.(jejakrekam)

Penulis Sugianoor
Editor Fahriza

Tinggalkan Komentar

Alamat email anda tidak akan disiarkan.