APS Akan Bedah Rumah Nenek Masrumi Yang Tak Layak Huni Di Desa Pulau Damar

0

NENEK Masrumi, warga Desa Pulau Damar, Kecamatan Banjang, Kabupaten Hulu Sungai Utara (HSU) saat ini menempati rumah yang sangat memprihatinkan.

RUMAH yang ditempati oleh nenek berusia 80 tahun ini, dindingnya cuma hanya tersisa sebelah, bahkan juga atap rumahnya hanya tersisa separuh.

Terkait hal ini membuat Komunitas Amuntai Peduli Sesama (APS HSU), tergerak untuk merehab rumah nenek Masrumi.

Ketua APS HSU, Buya Yusuf mengatakan, pihaknya telah mengunjungi rumah Nenek Masrumi yang sangat tidak layak huni. “Team APS bersama para donatur memutuskan akan membedah rumah tersebut, dan harus secepatnya diperbaiki. In syaa Allah, Kamis (28/3/2024), rumah nenek tersebut akan kita bedah supaya lebih layak ditempati,” ujar Buya Yusuf.

Buya Yusuf menambahkan, nenek Masrumi yang telah berusia 80 itu, saat diajak bicara masih merespon dengan baik. “Meskipun pendengaran beliau sudah berkurang, tapi beliau di ajak bicara nyambung, dan senang ada yang mau bersilaturahmi. Apalagi mau membedah rumah beliau,” ujarnya.

BACA: Momen Ramadhan, APS Dan Komunitas Relawan Kemanusiaan Amuntai Bagi-Bagi Sembako

Disebutkan, Nenek Masrumi memiliki dua putra. Tetapi keduanya juga tergolong tidak mampu, bahkan juga sudah berusia tua, kisaran 50 tahunan, dan mereka inilah yang sehari-hari memberi makan.

Buya Yusuf mengakui, di desa tersebut tak hanya rumah nenek Masrumi yang tak layak huni. Ada lagi beberapa rumah warga lain yang mengalami hal serupa.

“Tapi, yang paling parah dan memprihatinkan adalah rumah nenek Masrumi. Yang tersisa hanya 20 persen dengan lantai, dinding dan atap yang rapuh. Tanpa dinding di sebelah kanan, bahkan pintu hanya dari kain bekas untuk penutup. Kelambu yang dipakai buat melindungi beliau saat tidur, itu pun sudah tidak layak lagi, termasuk kasur dan bantal yang sudah kumal bahkan berubah warna hitam dan bau,” bebernya.

“Di sela kita mau pulang nenek berpesan kepada kita, apabila kalian mau kesini mohon belikan nenek mukena, karena punya nenek sudah hilang. Serentak Tim dan kawan-kawan pun menangis haru serta beliau juga minta belikan buku surah-surah Al-Qur’an. Anehnya di saat hujan, nenek tidak pernah kehujanan padahal atap bocor. Dan setiap orang yang datang disuruh baca syahadat, dan di do’akan beliau untuk mendapatkan kebaikan,” Imbuh Buya Yusuf.(jejakrekam)

Penulis Asyikin
Editor Ahmad Riyadi

Tinggalkan Komentar

Alamat email anda tidak akan disiarkan.