Tangani Pasien Luka Bakar, RSUD Moch Ansari Saleh Sediakan Fasilitas Burn Center

0

TINGGINYA intensitas musibah kebakaran di wilayah Kota Banjarmasin dan sekitarnya, terlebih lagi memasuki musim kemarau dampak dari kekeringan ekstrem El Nino, banyak memakan korban terdampak.

MUSIBAH kebakaran pun tak jarang mengakibatkan ada korban luka bakar yang dialami warga terdampak maupun petugas atau relawan pemadam kebakaran (damkar).

Kini, RSUD Moch Ansari Saleh (MAS) Banjarmasin di Jalan Brigjen H Hasan Basry, Kayutangi Ujung, menyediakan ruang khusus penanganan pasien korban luka bakar (Burn Center). Fasilitas ini belum tersedia hampir di seluruh rumah sakit yang ada di Kalimantan.

Penyediaan Burn Center merupakan komitmen Gubernur Kalsel H Sahbirin Noor alias Paman Birin dalam pelayanan kesehatan ini pertama bagi warga Banua.

Guna menangani pasien luka bakar di rumah sakit pelat merah milik Pemprov Kalsel, pihak manajemen RSUD Moch Ansari Saleh (MAS) Banjarmasin memulai dengan kegiatan Inhouse Training Manajemen Tata Laksana Luka Bakar bagi para perawat atau tenaga medis, Kamis (10/8/2023).

BACA : Hingga Juli 2023, 78 Peristiwa Amukan Api Landa Banjarmasin, Pakar Kota : Segera Migitasi Kawasan Rawan Kebakaran

Direktur RSUD MAS Banjarmasin, dr Among Wibowo mengungkapkan di Kalimantan sampai saat ini belum ada penangan khusus luka bakar, makanya disiapkan di rumah sakit ini, lengkap dengan dokter spesialis bedah plastik.

“Tanggal 21 Agustus ini, insya Allah sudah dibuka layanan baru khusus pasien luka bakar ini,” ujar Among Wibowo.

Dia menjelaskan latar belakang penyediaan layanan ujarnya, karena banyaknya kasus luka bakar yang disebabkan kebakaran rumah, atau kena air panas, kena minyak panas, dan sebagainya.

BACA JUGA : Tangki Minyak Kapal Abadi Sakti 2 Meledak, 2 Awak Kapal Alami Luka Bakar

Sementara itu, Dr dr Dharma SpBP-RE menyebutkan, secara statistik kematian penderita akibat luka bakar masih tinggi. Kalaupun sembuh ujarnya, kondisi korban dengan komplikasi kontraktur/ perlengketan jaringan kulit atau otot yg menyebabkan gerakan terbatas, ini disebabkan karena penanganan yg tidak tepat sehingga komplikasi terjadi.

Beriring perjalanan waktu kunjungan penderita luka bakar makin meningkat di RSUD MAS Banjarmasin khususnya.

“Saat ini kesiapan tenaga sudah ada biarpun belum optimal, karena seiring berjalannya Burn Center tentunya tenaga juga harus terus ditingkatkan  baik jumlah maupun skill dalam penangan pasien luka bakar,” tutur Dharma.

BACA JUGA : Masuk Jejaring Balitbangkes, RSUD Moch Ansari Saleh Jadi Rujukan Terbitkan Hasil PCR Covid-19

“Tadi dilakukan inhouse training tenaga medis spesialis bedah plastik ada 2 orang, dengan konsultan luka 1 orang saya sendiri. Perawat khusus luka bakar ada 14 orang yang masih ditingkatkan lagi ke depan,” beber Dharma.

Burn Center sudah disiapkan yang statusnya berada di satu level dengan ICU atau lebih tepatnya HCU (High Care Unit) di lantai 4 dekat dengan IBS(Istalasi Bedah Sentral).

“Saat ini, tersedia 6 tempat tidur dengan 2 ruang isolasi dan 1 kamar mandi untuk membersihkan/mencuci pasien luka bakar,” pungkas Dharma.(jejakrekam)

Penulis Ipik Gandamana
Editor Ipik Gandamana

Tinggalkan Komentar

Alamat email anda tidak akan disiarkan.