Tagihan Membengkak, Rosehan Desak GM PLN Kalselteng Evaluasi Kinerja Pencatat Meter

0

WAKIL Ketua Komisi III DPRD Kalimantan Selatan HM Rosehan Noor Bachri mendesak General Manager PLN Wilayah Kalselteng Sudirman segera mengecek ulang atau mengevaluasi kinerja anak buahnya, terutama bidang pencatatan meter listrik pelanggan.

SOROTAN publik atas kinerja pabrik setrum pelat merah itu karena adanya lonjakan tagihan listrik pada Mei 2020 yang diluar perkirakan. Walau, PLN berdalih beban itu dikenakan ke pelanggan, akibat kurang tagih dari rekening dua bulan sebelumnya, Maret dan April 2020.

“Kebijakan PLN jelas bertolak belakang bahkan bertentangan dengan instruksi Presiden Joko Widodo agar memberi keringanan bagi masyarakat yang tengah ekonomi sulit di tengah pandemi Covid-19,” ucap HM Rosehan NB kepada awak media, usai rapat dengar pendapat dengan GM PLN Wilayah Kalselteng, Sudirman, Rabu (10/6/2020).

BACA : PLN Minta Maaf, Janji Ringankan Beban Tagihan Listrik Pelanggan

Mantan Wagub Kalsel ini mengungkapkan dapat informasi dari masyarakat Banjarmasin, karena banyak petugas catat meter itu justru tidak datang ke rumah atau memoto meteran listrik.

“Jangan jadikan pembulatan nilai pada bulan-bulan sebelumnya itu justru ditagihkan atau dibebankan kepada pelanggan di bulan berikutnya,” ucap legislator PDI Perjuangan ini.

Sebelumnya, GM PT PLN Wilayah Kalselteng Sudirman berdalih akibat pemberlakuan bekerja dan belajar dari rumah di tengah wabah Corona, maka PLN memberlakukan penghitungan rekening listrik berdasar hitungan per tiga bulan.

BACA JUGA : Kurang Catat Meter Jadi Dalih PLN Soal Tagihan Listrik Pelanggan Membengkak

Pencatatan meter listrik dimulai pada Maret dan April, dengan melihat pemakian tiga bulan ke pelanggan dari rumah pelanggan PLN.

“Keputusan itu sudah disosialisasikan dengan baik ke media massa dan media sosial. Itu sudah diketahui publik,” cetusnya.

Ia memastikan tagihan bulan Mei yang harus dibayar pada awal hingga tanggal 20 bulan Juni ini oleh pelanggan, sudah diberlakukan PLN seperti sebelum adanya wabah Corona.(jejakrekam)

Penulis Ipik Gandamana
Editor Didi G Sanusi

Tinggalkan Komentar

Alamat email anda tidak akan disiarkan.