Kunjungi Museum Wasaka Hingga Pulau Kembang, 20 Mahasiswa FKIP Dikenalkan Objek Sejarah

0

DOSEN Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan (FKIP) Universitas Lambung Mangkurat (ULM) menyelenggarakan Program Historiopreneurship dalam rangka mendukung Merdeka Belajar Kampus Merdeka (MBKM) sekaligus rangkaian Program Dosen Wajib Mengabdi (PDWA) pada Sabtu (23/9/2023).

DIKETUAI Prof. Dwi Atmono dan Rizky Febriyani Putri, dalam kegiatan tersebut mereka mengajak 20 mahasiswa dari Program Studi Pendidikan IPA dan Pendidikan Ekonomi untuk memperkenalkan objek sejarah yang ada di Kalimantan Selatan khususnya di Banjarmasin.

“Membuka peluang atau potensi sebagai bahan mereka mengajar di sekolah apalagi sekarang juga MBKM menggunakan project based learning. Dan program yang kami laksanakan yaitu program historioptreneourship menggunakan model project based learning yang nantinya akan menghasilkan sebuah produk,” ucap Dosen Pendidikan Ipa, Rizky Febriyani Putri kepada jejakrekam.com.

BACA : Usai Pulau Curiak Dan Kanoko, Bupati Batola Hj Noormilyani Bidik Kembangkan Jejangkit Ecopark

Feby yang juga sebagai anggota penelitian menyampaikan hasil terkait produk yang dimaksud tersebut merupakan produk sebuah usaha dalam bidang sejarah yang diinovasikan oleh mahasiswa itu sendiri.

“Kami ajak mahasiswa keliling naik kelotok mengunjungi kebeberapa tempat bersejarah seperti Museum Wasaka, Masjid Sultan Suriansyah, Pulau Kembang, dan Masjid Kanas. Setelah mengunjungi itu mahasiswa itu kan terbuka ide usaha apa saja ketika mengunjungi tempat-tempat tersebut,” tuturnya.

Diceritakan Feby seperti halnya pihaknya mengunjungi Museum Wasaka yang saat itu nampak sudah sangat jarang dikunjungi para wisatawan.

BACA JUGA : Motif Masjid Sultan Suriansyah Jadi Pemenang, 496 Peserta Ramaikan Festival Mewarnai Tanggui Banjar

“Disini peran mahasiswa untuk membuka ide gagasan, bagaimana caranya supaya dapat membuka usaha  supaya museum itu dikunjungi wisatawan lagi. Apakah membuka jasa opentrip atau membuka usaha yang ada disekitar museum,” jelasnya lagi.

Melalui program historiopreneurship yang diberikan kepada mahasiswa FKIP diharapkan kedepannya mereka bukan hanya menjadi lulusan pendidik saja tetapi Feby berharap mereka memiliki jiwa enterpreneurship agar mereka dapat meningkatkan usaha atau UMKM di Kalsel dan dapat membuka peluang kerja untuk masyarakat.

“Serta pastinya dapat meningkatkan minat pengunjung atau wisatawan di objek sejarah atau objek religi di Kalimantan Selatan,” ucapnya.

BACA LAGI : Dosen FKIP ULM Edukasi Siswa SMP 35 Banjarmasin Terkait Jenis Bencana Di Lingkungan Sekitar

Sementara itu, salah satu mahasiswa Pendidikan Ekonomi Angkatan 2021 Leny Susanti mengaku senang dengan adanya penelitian dosen tersebut.

“Sangat senang pastinya dan banyak ilmu yang didapatkan sekaligus refresing dan nambah teman juga pastinya. Apalagi tadi bisa melihat beragam tempat wisata di Banjarmasin,” ucap Leny.

Leny berharap kedepannya tempat bersejarah di Kalimantan Selatan khususnya di Banjarmasin dapat semakin maju

“Dan semakin banyak anak muda yang tertarik mengembangkan objek sejarah di Banjarmasin agar banyak wisatawan berkunjung,” pungkasnya.

Sekadar diketahui, dalam PDWA 2023 yang dihelat oleh Prof. Dwi Atmono dan Rizky Febriyani Putri pada Selasa (26/9/2023) mendatang pihaknya juga akan melaksanakan Program historiopreneurship tersebut di sekolah bersama dewan guru dalam proses pembelajaran.(jejakrekam)

Penulis Sheilla Farazela
Editor Fahriza

Tinggalkan Komentar

Alamat email anda tidak akan disiarkan.