Terima Sertifikat Laik Operasi, SUTT Selaru-Sebuku Siap Aliri Pelanggan PT SILO

0

USAI dilaksanakan serangkaian tahapan pengujian pada Saluran Udara Tegangan Tinggi (SUTT) 150 kV Selaru – Sebuku dengan panjang lintasan 76,04 kilometer sirkuit (kms) di atas selat Sebuku, setrum listrik siap dialiri ke para pelanggan.

PEMBANGUNAN tower di atas permukaan laut pertama di Indonesia ini, PT PLN (Persero) Unit Induk Pembangunan Kalimantan Bagian Timur (UIP KLT) berhasil menerima Sertifikat Laik Operasi (SLO) untuk infrastruktur kelistrikan pada 2 Desember 2022 lalu.

General Manager PLN UIP KLT, Josua Simanungkalit mengungkapkan SLO merupakan bukti pengakuan formal bahwa instalasi listrik telah dipasang sesuai peraturan yang berlaku dan dinyatakan siap dioperasikan.

“Prosesnya diawali dengan pengujian (komisioning) setelah terbitnya Rekomendasi Laik Bertegangan (RLB) dari PLN Pusat Sertifikasi (Pusertif) dan Berita Acara Pemeriksaan bersama dengan Unit Penyaluran dan Pusat Pengatur Beban Kalimantan (UIP3B Kalimantan),” beber Josua dalam keterangannya, Selasa (20/12/2022).

BACA : Selama Proses Pembangunan SUTT 150 kV Selaru-Sebuku, Kejati Kalsel Konsisten Kawal PLN

Menurut dia, langkah berikutnya adalah pemberian pembebanan pertama (energize) pada 17 November 2022 lalu.

Ini dilakoni, setelah tahap pengujian berhasil, proses selanjutnya adalah pemenuhan administrasi untuk penerbitan SLO kepada Direktorat Jenderal Ketenagalistrikan pada Kementrian ESDM.

“Akhir dari proses penerbitan SLO ini adalah pelaksanaan Serah Terima Operasi Proyek (STOP), Serah Terima Aset Proyek (STAP) serta Serah Terima Proyek (STP) kepada UIP3B Kalimantan  yang nantinya akan mengoperasikan SUTT 150 kV Selaru–Sebuku,” beber Josua.

BACA JUGA : PLN Pasok Listrik 385 MVA ke Smelter dan Kawasan Industri Milik SILO Group di Kalsel

Dengan selesainya proses SLO hingga STP kepada UIP3B Kalimantan, Josua menegaskan hal itu membuktikan kesiapan PLN dalam memberikan pelayanan kepada Konsumen Tegangan Tinggi (KTT) PT Sebuku Iron Lateritic Ores (PT SILO). Hal ini sejalan dengan kebutuhan daya hingga 75 MVA sesuai dengan Surat Perjanjian Jual Beli Tenaga Listrik (SPJBTL) antara PT PLN (Persero) dengan PT SILO pada 24 November 2021 lalu.

BACA JUGA : Gaet Hongkong Excellen, SILO Bangun Smelter Bahan Baku Baterai Mobil Listrik di Kotabaru

Sementara itu, Direktur Operasional PT SILO Henry Yulianto mengapresiasi langkah PLN dalam memberikan pelayanan yang akan mendukung pengembangan industri melalui tambang mineral.

“Kami menyampaikan terima kasih dan apresiasi kepada PLN, tenggat waktu yang telah dijanjikan dapat dipenuhi. Semoga listrik makin andal, perusahaan dapat maju dan berkontribusi dalam peningkatan perekonomian di Kalimantan Selatan pada khususnya,” beber Henry.

Henry menyebut dengan adanya pasokan tenaga listrik oleh PLN, operasional fasilitas Pengolahan dan Pemurnian PT SILO akan jauh lebih ekonomis. Sebab, beber dia, sebelumnya menggunakan tenaga listrik dari genset yang mengakibatkan biaya operasional menjadi sangat mahal karena tergantung dengan harga Bahan Bakar Minyak (BBM) atau solar.

BACA JUGA : PLN Sukses Energize Jalur SUTT 150 kV Selaru-Sebuku, Siap Terangi 1.981 Rumah di Pulau Sebuku

“Terlebih pula, jika dibandingkan dengan genset yang perlu maintenance dan ratio kWh yang dihasilkan akan terus menurun sejalan dengan usia genset,” kata Henry.

Dalam kesempatan itu, Josua kembali mengucapkan terima kasih atas dukungan seluruh stakeholder baik internal dan eksternal yang terlibat, juga kepada para pelanggan. “PT SILO yang mempercayakan kebutuhan listrik kepada PLN,” imbuh Josua.(jejakrekam)

Penulis Rahman

Tinggalkan Komentar

Alamat email anda tidak akan disiarkan.