PTM Kouta 50 Persen, Kepentingan Kesehatan dan Pendidikan Cukup Seimbang

0

SEKOLAH Menengah Pertama (SMP) di Banjarmasin yang mendadak menjalani pembelajaran jarak jauh (PJJ) karena adanya paparan Covid-19, menjadi sorotan pemerhati pendidikan Dr H Jarkawi di Banjarmasin.

KETUA Forum Silaturrahmi Doktor Indonesia (Forsiladi) Kalsel ini menila, kebijakan pelaksanaan PJJ di sekolah, khususnya di Kalimantan Selatan terlalu cepat.

“Kebijakan PJJ mungkin perlu dievaluasi kembali. Intinya Pembelajaran Tatap Muka (PTM) dapat tetap dilanjutkan dengan ketentuan misalnya dengan kuota 50 persen dan penerapan prokesnya,” ucapnya saat dihubungi, Kamis (3/2/2022).

Menurut mantan Wakil Rektor Uniska ini kegiatan PTM di sekolah yakni membentuk tim pendidik sebaya. Misalnya dari Osis yang bisa langsung menyampaikan ke teman sebayanya terkait hal prokes di lingkungan sekolah. “Bentuk pendidik sebaya ini perlu dilaksanakan di sekolah apalagi di tengah pandemi sekarang ini,” bebernya.

BACA: PTM Ditiadakan, Kini Siswa SMPN 19 Banjarmasin Ikuti Pembelajaran Jarak Jauh

Ia memastikan, kepentingan kesehatan dan pendidikan cukup seimbang, dengan penerapan PTM kouta 50 persen.

Kepala Dinas Pendidikan Kota Banjarmasin, Totok Agus Daryanto, saat dikonfirmasi sangat mendukung apa disampaikan Dr Jarkawi. “Ya saya rasa setuju dengan PTM 50 persen dan tim satgas sekolah yang mengawasi prokes,” imbuhnya. Untuk diketahui, siswanya terpapar Covid-19. Yaitu di SMPN 1, SMPN 2, SMPN 19.
Kemudian yang baru ini ditambah dengan SMPN 6 Banjarmasin. (jejakrekam)

Penulis Afdi Achmad
Editor Afdi Achmad

Tinggalkan Komentar

Alamat email anda tidak akan disiarkan.