Butuh Dana Rp 2 Miliar, Pasar ‘Abadi’ Lama Tak Masuk Prioritas Revitalisasi Pasar

0

DALAM register Pemkot Banjarmasin bernama Pasar Abadi, namun masyhurnya Pasar Lama terletak di Jalan Perintis Kemerdekaan (Andalas), Banjarmasin Tengah. Namun, pasar tua ini seakan dibiarkan hidup segan mati tak mau.

PROGRAM revitalisasi pasar yang digaungkan Dinas Pengelolaan Pasar dan kini berfusi ke Dinas Perdagangan dan Perindustrian (Disperdagin) Kota Banjarmasin juga tak menyentuh Pasar Lama.

Akibatnya, kondisi pasar lawas hampir puluhan tahun kian memprihatinkan. Ada ratusan kios dan ribuan pedagang yang beraktivitas di pasar berada di pusat Kota Banjarmasin ini.

Kondisi pasar yang tak nyaman itu membuat para pedagang memilih hengkang. Mereka memilih berdagang ke pasar lainnya. Hasilnya, ada puluhan kios dan toko kosong, terbengkalai bahkan sebagian sudah rusak cukup parah akibat ditinggalkan para pedagang.

BACA : Potret Pasar Lama, Episentrum Peradaban Warga Banjarmasin yang Majemuk

“Aset berupa kios Pasar Lama (Abadi) masih milik Disperdagin Kota Banjarmasin,” ucap Kepala Bidang Peningkatan Sarana Distribusi Perdagangan (PSDP) dan Pasar, Disperdagin Kot Banjarmasin, M Ridho Satria kepada jejakrekam.com, Kamis (25/5/2023).

Berdasar data Dinas Pengelolaan Pasar Banjarmasin yang dikutip BPS Banjarmasin pada 2013, Pasar Lama (Abadi) terbagi dalam dua bagian. Yakni, Pasar Abadi Beton dan Pasar Abadi Miring/Kayu/Laut.

Mengenai rencana perbaikan atau revitalisasi Pasar Lama, Ridho Satria belum bisa memastikan kapan akan terealisasi. “Sebab, saat ini, Pemkot Banjarmasin memiliki 26 pasar terbagi dalam 58 blok. Jadi, dari semua aset itu, ada yang masuk skala prioritas untuk perbaikan atau revitalisasi,” kata Ridho Satria.

BACA JUGA : Dua Jembatan Bersejarah; Pasar Lama dan Sudimampir, Kokoh di Usia Uzur

Karena belum skala masuk prioritas revitalisasi pasar, Ridho Satria menyebut maka kondisi Pasar Lama tidak akan berubah.

“Belum lagi, kami menghitung untuk biaya perbaikan atau revitalisasi Pasar Lama sedikitnya dibutuhkan dana Rp 2 miliar,” kata Ridho Satria.

Menurut dia, ketika Pasar Lama itu diperbaiki, belum tentu pula ada jaminan yang sudah memilih hengkang kembali lagi ke pasar tersebut.

“Apalagi seiring waktu, sekarang pamor Pasar Lama sudah kalah dengan pasar-pasar tradisional lainnya di Banjarmasin. Ini yang memicu para pedagang lebih memilih berjualan di tempat lain,” beber Ridho Satria.

BACA JUGA : Artis Serba Bisa Benyamin S Pernah Order, Songkok Pasar Lama Ikonik Kopiah Banjar

Dia mengakui pada 2019 silam, sempat digaungkan wacana untuk renovasi Pasar Lama dengan menggandeng pihak investor. Namun, akibat dihantam pandemi Covid-19, akhirnya rencana itu tinggal di atas kertas alias buyar.

“Sampah sekarang belum ada kelanjutannya. Padahal, saat itu sudah terkumpul sekitar ribau pedagang di Pasar Lama yang setuju untuk direvitalisasi,” ucapnya.

Ridho Satria juga menyebut kendala rencana revitalisasi Pasar Lama juga berkelindan dengan status kepemilikan lahan. Sekadar mengingatkan, sebagian lahan dikuasai oleh warga, sebagian lagi dimiliki pengusaha besar yang memiliki pusat perbelanjaan. Sebagian lagi tercatat menjadi aset Pemkot Banjarmasin.

BACA JUGA : Layani Pesan Antar Barang, 134 Pedagang Pasar Tradisional Gabung Acil Asmah

Pada 2016 silam, Pasar Lama sempat mendapat kucuran dana dari pemerintah pusat lewat dana alokasi khusus (DAK) untuk program revitalisasi pasar.

Dana yang dikucurkan pusat cukup gede mencapai Rp 35 miliar. Namun, syarat untuk pencairan adalah lahan harus berstatus jelas kepemilikannya, sehingga Pemkot Banjarmasin diarahkan agar membebaskan lahan di Pasar Lama.(jejakrekam)

Pencarian populer:https://jejakrekam com/2023/05/25/butuh-dana-rp-2-miliar-pasar-abadi-lama-tak-masuk-prioritas-revitalisasi-pasar/
Penulis Fery Oktavian
Editor Ipik Gandamana

Tinggalkan Komentar

Alamat email anda tidak akan disiarkan.