Geliat Ekonomi Rakyat di Tengah Pasar Malam ‘Macet’ Sungai Gardu

0

GELIAT pasar malam mingguan di Banjarmasin, terus tumbuh subur. Di tengah kelesuan ekonomi, ternyata para pedagang dan pengunjung pasar tradisional yang memanfaatkan bahu jalan, masih bertahan. Salah satunya, pasar malam yang berada di Jalan Veteran, dekat Sungai Gardu, Kelurahan Sungai Lulut, Banjarmasin Timur.

PASAR malam yang buka setiap Rabu malam atau malam Kamis, tampak lebih ramai dibandingkan pasar utamanya di perbatasan Kota Banjarmasin dan Kabupaten Banjar, Provinsi Kalimantan Selatan. Pasar ini pun memanjang dari pertigaan Jembatan Pramuka hingga ke Jembatan Sungai Gardu.

“Ya, pedagang yang datang berjualan ini datang dari berbagai arah. Ada yang berasal dari Banjarmasin, dan adapula dari Kabupaten Banjar,” ucap Siti, pedagang kosmetik yang menggelar dagangannya di atas mobil pickup kepada jejakrekam.com, Rabu (3/10/2018) malam.

Sebagai pedagang keliling yang memanfaatkan pasar mingguan, Siti pun mengakui Pasar Malam Sungai Gardu jauh lebih ramai dibandingkan pasar lainnya. Seperti di Jalan Mahligai, Kertak Hanyar I, atau kawasan lainnya. “Di sini, aneka ragam barang dijual. Semuanya memang untuk kebutuhan sehari-hari,” katanya.

Ada ratusan pedagang yang mengadu nasib di kawasan itu. Hingga, akses jalan utama yang menghubungkan Jalan Pramuka, Jalan Veteran, Jalan Gatot Subroto dan Jalan Pangeran Hidayatullah itu macet. Tak mengherankan, jika ada sebagian pedagang dan pengunjung menjulukinya dengan sebutan pasar macet.

“Ya, namanya pasar macet. Kalau buka tiap malam Kamis, dipastikan macet. Ini karena banyaknya pengunjung dan pedagang yang datang ke sini,” kata Amur, pedagang kue kering menambahkan.

Warga Sungai Andai, Banjarmasin Utara ini memprediksi perputaran uang di kawasan pasar curah di malam hari, bisa mencapai puluhan hingga ratusan juta per malam. Ini karena banyak barang dagangan yang dijajakan para pedagang. Termasuk, para pengunjung berjubel untuk membeli barang.

“Untuk sekadar memenuhi kebutuhan sehari-hari, di Pasar Malam Sungai Gardu ini cukup lengkap. Ada makanan dan minuman, hingga peralatan dapur tersedia. Jadi, tak perlu jauh-jauh datang ke pusat kota,” ucap Rizal, salah satu warga Sungai Lulut.

Menurut dia, sangat wajar jika kemacetan terjadi, hingga menembus kawasan pasar sedikitnya dibutuhkan waktu sampai tiga menit agar keluar dari kepadatan lalu lintas.(jejakrekam)

 

Pencarian populer:https://jejakrekam com/2018/10/03/geliat-ekonomi-rakyat-di-tengah-pasar-malam-macet-sungai-gardu/
Penulis Sirajuddin
Editor Didi GS

Tinggalkan Komentar

Alamat email anda tidak akan disiarkan.