Klaim Masih Ketua Partai Berkarya Kalsel, Joko Siswanto Mengadu ke Mahkamah Partai

0

POLEMIK legalitas sang ketua dan pengurus DPW Partai Berkarya Kalimantan Selatan, rupanya masih berlanjut. Dalam jumpa pers di Hotel Treepark Banjarmasin, Minggu (8/7/2018), Joko Siswanto tetap mengklaim dirinya sebagai Ketua DPW Partai Berkarya Kalsel yang sah berdasar hasil Rapimwil parpol besutan Tommy Soeharto itu.

JOKO Siswanto pun mengklarifikasi mengenai kehadirannya di Gedung Granadi, Jalan HR Rasuna Said, Kuningan, Jakarta Selatan pada Jumat (22/6/2018) yang dihadiri Sekjen Partai Berkarya Priyo Budi Santo bersama Wasekjen dan Wakil Ketua Umum DPP Partai Berkarya, serta Edy Suryadi.

Dari pertemuan itu, telah diputuskan bahwa Eddy Suryadi menjadi Ketua DPW Partai Berkarya Kalsel atas hasil Rapimnas III yang menyatakan bahwa Ketua Umum Partai Berkarya Hutomo Mandala Putra  alias Tommy Soeharto mempunyai kekuatan penuh untuk menentukan dari hasil Rapimwil Partai Berkarya Kalsel.

“Di situ yang jadi pertanyaan saya. Sedangkan dari hasil Rapimwil Partai Berkarya menyatakan bahwa saya yang terpilih, hingga mengapa bisa beralih kepada Edy Suryadi?” ujar Joko Siswanto.

Dia kemudian menceritakan kronologinya, pada Kamis (28/6/2018), Joko kembali bertemu dengan Tommy Soeharto didampingi dengan tujuh DPD Partai Berkarya dan anggota formatur. Joko menjelaskan, dari hasil pertemuan itu, Tommy Soeharto tidak pernah mengatakan bahwa dia yang menentukan ketua atau pengurus DPW Partai Berkarya Kalsel.

“Ketua Umum pun mengatakan, apabila hasil Rapimwil seperti itu harus mengikuti aturan seperti itu. Jadi, apabila hasilnya sudah ditetapkan Joko, maka di SK pun sama,” ucap Joko, menirukan komentar  Tommy Soeharto.

Melalui Joko, Tommy menyampaikan bahwa dengan mepetnya waktu pencalegan, bisa dijalankan dengan hasil yang ada. Joko Siswanto kembali mengungkapkan pesan dari putra bungsu Presiden ke-2 Soeharto agar seluruh DPD Partai Berkarya di wilayah Kalsel tidak ada pergantian, yang ada hanya penggemukan.

“Setelah, berselangnya waktu kita kembali ke Kalsel, ternyata ada dua DPD yang dikeluarkan dari kepengurusannya. Dengan dalih sudah ada Rapimda Partai Berkarya, padahal kita semua tidak mengetahui, dan itu bisa diklarifikasi kepada kedua anggota DPD tersebut, yaitu Kabupaten Banjar dan Kota Banjarbaru,”  sebut Joko Siswanto.

Ia mengungkapkan, berdasarkan berita yang diterbitkan media cetak di Banjarmasin yang terpilih di Rapimwil Partai Berkarya adalah dirinya sebagai Ketua DPW Partai Berkarya Kalsel.”Makanya kita mengklarifikasi hal itu,” ucapnya.

Menurut Joko, diputuskannya Eddy Suryadi sebagai ketua oleh DPW Partai Berkarya Kalsel disebabkan adanya segelintir kepentingan oknum yang menyampaikan kepada DPP dan Ketua Umum Partai Berkarya Tommy Soeharto bahwa Eddy Suryadi memenangkan perebutan kursi tertinggi setelah ditinggalkan oleh Abdul Latif.

“Makanya, saya mengajukan permasalahan ini ke Mahkamah Partai dan Pengadilan Negeri Jakarta Selatan. Kami menginginkan organisasi ini berjalan lurus, sesuai dengan mekanisme Partai yang ada,” ujarnya.

Diakui Joko, hampir semua caleg-caleg Partai Berkarya di DPR RI Dapil Kalsel I dan II memilih mengundurkan diri, usai diputuskannya Edy Suryadi sebagai Ketua DPW Partai Berkarya Kalsel.

Apakah Eddy Suryadi ini jadi kader Partai Berkarya dan menjadi caleg DPR RI dapil Kalsel 1? Sekretaris DPW Partai Berkarya Kalsel versi Joko Siswanto, Akhmad Fakhrizal Harudiansyah menjawab. Ia menjelaskan bahwa Edy Suryadi ini baru beberapa hari dibuatkan keanggotaannya. Bahkan, pada H-1 Rapimwil, DPD Partai Berkarya baru mendapatkan nama ketika ditelepon dari DPP Partai Berkarya bahwa Edy Suryadi akan maju.

“Saya kebetulan yang ngecek database keanggotaan se-Indonesia. Saya cek KTA-nya Edy Suryadi itu baru beberapa hari dibuat,” tegas Ichal, sapaan akrabnya.

Sedangkan, Ketua Presidium Rakerwil DPW Partai Bekarya Kalsel, Agus Hidayatullah membenarkan pada Rakerwil tersebut dukungan Joko Siswanto lebih banyak 4 suara dibandingkan Edy Suryadi yang hanya mengantongi satu  suara. “Ini masalah demokrasi, di Rakerwil itu ada 7 orang tim formatur yang memutuskan Joko Siswanto menang,” tandas Agus Hidayatullah.(jejakrekam)

Penulis Arpawi
Editor Didi GS

Tinggalkan Komentar

Alamat email anda tidak akan disiarkan.