Terdiri Kakak dan Adik, 1 Keluarga di Kelurahan Alalak Utara Ditemukan Kena Stunting

0

KASUS stunting dilaporkan tinggi terjadi di Kelurahan Alalak Utara, Banjarmasin Utara membuat pemerintah kota harus turun tangan.

DI Kelurahan Alalak Utara ditemukan ada 13 kasus stunting pada 2024, meski sudah mengalami penurunan dibandingkan pada tahun 2023.

Lurah Alalak Utara, Endang A Noorbah mengatakan 13 kasus stunting yang terjadi pada 2024 merupakan penurunan dari 26 kasus sebelumnya.

“Namun, masih ada satu keluarga yang terkena stunting. Mereka adalah warga RT 34 Kelurahan Alalak Utara. Mereka terdiri dari satu keluarga, tiga  kakak beradik berusia 2 sampai 5 tahun,” ucap Lurah Endang A Noorbah kepada awak media, Selasa (30/1/2023).

Saat ini, menurut Endang, pihaknya sudah melakukan penanganan. Khususnya pada satu keluarga yang terkena stunting atau gizi buruk. Penanganan warga terdampak stunting dengan kerja sama pihak kelurahan, Bhabinkamtibmas dan Babinsa, seperti pemberian bantuan paket sembako.

BACA : Target Angka Stunting Turun 17 Persen Di Tahun 2024, Kader KB Di Banjarmasin Dilatih Pendataan Alokon

“Kami juga setiap dua minggu sekali memberikan bantuan makanan ditambah sayuran, buah-buahan, hingga minuman susu,” ucap Endang.

Kondisi ini juag diketahui Kepala Dinas Pengendalian Penduduk, Keluarga Berencana, dan Pemberdayaan Masyarakat (DPPKBPM) Kota Banjarmasin, Muhammad Helfianoor. Menurut Helfianoor, pihaknya sudah memberikan pendampingan pada satu keluarga terkena stunting tersebut.

“Untuk pendampingan, kami lakukan dengan tim pendamping baik dari kelurahan ataupun dinas kami.  Ini karena orangtua mereka bekerja sebagai kurir, dan tidak bisa mengantarkan mereka ke fasilitas kesehatan,” papar Helfianoor.

BACA JUGA : Angka Stunting Banjarmasin Masih 24 Persen, Dari Target Capaian 14 Persen

“Kalaupun mereka nanti perlu rujukan, nanti bisa dari fasilitas kesehatan menuju ke layanan kita di RSUD Sultan Suriansyah,” katanya.

Helfianoor berharap angka stunting di Banjarmasin bisa turun pada 2024 dibandingkan tahun 2023.

“Jika tahun sebelumnya Banjarmasin ada di angka 22,4 persen. Tahun ini semoga bisa turun, paling tidak sama dengan angka nasional di 14 persen” ujar Helfianoor.

Menurut dia, jika tahun sebelumnya ada sebanyak 1.200 kasus lebih di Banjarmasin, untuk di tahun 2024 ini masih melakukan pendataan secara total terhadap kasus stunting yang tersisa.

BACA JUGA : Kejar Target Angka Stunting Ke 14 Persen, Pemkot Banjarmasin Fasilitasi Petugas Penyuluh Sepeda Motor

Wakil Walikota Banjarmasin, Arifin Noor juga memberikan harapan agar kasus stunting di Banjarmasin saat ini bisa terus menurun.

“Apalagi dengan program di sini, pemberian makan dua kali seminggu pada hari  Selasa dan Kamis. Harapannya bisa membantu anak-anak yang stunting,” tutur Arifin.

Dengan pemberian makan dalam paket nasi kotak, Arifin memastikan program itu bisa dikerjasamakan dengan pihak ketiga. Model semacam ini bisa diterapkan di wilayah lainnya di Kota Banjarmasin.

“Mudahan di sini bisa jadi model.  Siapa tahu setiap kecamatan dan kelurahan bisa ada seperti ini. Paket tambahan diberikan pihak kelurahan berupa buah-buhan dan sayur-sayuran. Target kita Banjarmasin harus zero stunting,” tandas Arifin.(jejakrekam)

Penulis Ferry Oktavian
Editor Ipik Gandamana

Tinggalkan Komentar

Alamat email anda tidak akan disiarkan.