Promosikan Budaya Sungai, Duet Azimi-Sephiara Dikukuhkan NaGa Kalsel 2021

0

DUET Nanang Muhammad Azimi asal Kabupaten Banjar dan Galuh Sephiara Nur Adila dari Banjarmasin keluar sebagai pasangan Nanang Galuh (NaGa) Kalimantan Selatan 2021.

MEREKA menyisihkan finalis lainnya dalam grand final NaGa 2021 di Aula Calamus Ballroom Rattan Inn, Banjarmasin, Minggu (31/10/2021) dini hari. Azimi dan Sephiara pun disiapkan untuk memasuki gelanggang berskala nasional; Putra Putri Nusantara 2021.

Sebelumnya, rangkaian kegiatan ini dibuka oleh para finalis NaGa 2021 dengan tarian tradisional Banjar dan para Nanang mengenakan kuda lumping sebagai tarian pembuka acara grand final tersebut.

“Tahun inikan arahnya kebudayaan ya, berbeda pada tahun-tahun sebelumnya. Jadi kemungkinan besar, program yang kami jadikan nanti adalah nilai kebudayaan Banjar yang kini mulai terkikis,” ucap Azimi kepada jejakrekam.com, Minggu (31/10/2021) dini hari.

Upaya Azimi yang ingin diwujudkan adalah berkolaborasi dalam proyek bareng di “Pewadahan Nanang Guluh” setiap kabupaten/kota di Kalsel. Ini karena program seperti itu masih minim di Banua.

BACA : Nanang Galuh Balangan Diharapkan Bisa Turut Serta Majukan Pariwisata dan Budaya

Dia menyebutbanyak sekali kebudayaan di Kalimantan Selatan ini belum disentuh oleh masyarakat umum. Misalnya, alat musik tradisional berupa Kintung. Terkhusus di Kabupaten Banjar, yang masih belum dikenal banyak orang.

“Jadi, saya pribadi ingin mengangkat alat-alat musik tradisional yang belum dikenal masyarakat,” ujarnya.

Azimi pun berencana mengadvokasi nilai-nilai budaya itu secara kerja nyata, dengan mengenalkan langsung Warisan Budaya Benda (WBB) dan Warisan Budaya Takbenda (WBTb) ke tengah masyarakat Banjar.

Sementara itu, Sephiara lebih memilih ingin mengkampanyekan budaya sungai. Bagi dia, kebudayaan sungai mulai terkikis dengan adanya pembangunan saat ini. Bahkan, budaya sungai kini mulai dilupakan oleh masyarakat Banjar.

“Kalau saya pribadi, budaya sungai mesti dikenalkan lagi ke publik. Terutama pasar terapung, adanya PPKM jadi tutup. Maka, itu disayangkan banget,” ujarnya.

BACA JUGA : Wajib Jadi Panutan Pemuda, Simak Pesan Pemkot Banjarmasin untuk Nanang Galuh Banjar

Akhirnya, beber Sephiara, tidak dapat menarik para wisatawan luar ke Kalimantan Selatan, khususnya Banjarmasin. Kata dia, pasar terapung tidak hanya di Banjarmasin tetapi di Lok Baintan, Kabupaten Banjar. “Lebih mudahnya itu lewat media sosial, kita promosikan budaya sungai tersebut,” ucapnya.

Sephiara mengatakan, kondisi zaman yang serba teknologi sekarang dapat menyentuh berbagai kalangan muda maupun tua. Kata dia, jelas jangkauan dalam kampanye budaya sungai dapat menyentuh ke khalayak umum.

Dalam mempersiapkan diri ke ajang Putra Putri Nusantara, Azimi dan Sephiara sepakat mempelajari budaya selain Kalimantan Selatan, tetapi budaya secara menyeluruh di Indonesia.

Para finalis Nanang Galuh (NaGa) Kalsel 2021 berfoto bersama dengan pejabat dan dewan juri. (Foto Rahim Arza)

Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Disdikbud) Kalimantan Selatan, HM Yusuf Effendi pun bersyukur kompetisi grand final pemilihan Nanang Galuh (NaGa) 2021 berlangsung lancar. Padahal, setahun sebelumnya sempat vakum.

“Karena pandemi Covid-19 di tahun lalu, kita sempat berhenti dan meniadakan NaGa 2020. Alhamdulillah hari ini dapat terlaksana dengan baik,” ujarnya.

Yusuf menginginkan agar para finalis NaGa 2021 ini mampu mengenalkan objek wisata, serta nilai kebudayaan di masyarakat Kalimantan Selatan semakin mengemuka di publik.

“Kita berharap kepada pemenang nanti, semoga ke depannya dapat mensosialisasikan objek-objek wisata kita. Kemudian juga langkah itu dalam rangka meningkatkan pengetahuan masyarakat agar mengenali budaya kita,” kata mantan Kepala Disdikbud Hulu Sungai Selatan (HSS) ini.

BACA JUGA : Demi Gelar NaGa Kalsel 2021, Para Finalis Dicecar seputar Pelestarian Budaya Banjar

Nantinya, kata Yusuf, para NaGa 2021 terpilih dapat memperluas nilai kebudayaan itu ke masyarakat khalayak. Menurutnya, supaya meningkatkan pengetahuan dan pendidikan masyarakat secara menyeluruh.

“NaGa ini sebenarnya secara berjenjang, dimulai kompetisinya dari Kabupaten/Kota. Nah, malam ini ajangnya provinsi yang mana terpilih akan menuju ke ajang Putra Putri Nusantara 2021,” katanya.

Yusuf berharap kepada finalis NaGa 2021 yang terpilih agar mampu bersaing ke depan bersama provinsi lainnya.

“Dari itu, kami berharap bahwa hasil grand final malam ini memang yang berkualitas. Istilahnya, memang mampu terbaik dan mewakili Kalimantan Selatan,” tutur Yusuf. (jejakrekam)

Pencarian populer:azimi
Penulis Rahm Arza
Editor Didi G Sanusi

Tinggalkan Komentar

Alamat email anda tidak akan disiarkan.