Usir Hawa Dingin Musim Hujan, Penikmat Kuliner Buru Gerai Ramen di Taher Square

0

ANDA penikmat kuliner Jepang. Tak ada salahnya mencoba kenikmatan ramen di Taher Square, Jalan DI Panjaitan Banjarmasin.

MASAKAN mie kuah Jepang yang awalnya dari Tiongkok atau disebut chuka soba pun hadir di kawasan kuliner yang dikelola HM Rosehan Noor Bachri.

Sejarahnya, ramen ini dulu disuguhkan kepada Tokugawa Mitsukuni (Mito Komon)  oleh seorang ilmuwan Konghucu dalam pengasingan dari Dinasti Ming yang diundang datang ke Domain Mito.

Seiring waktu, ramen pun justru menjadi makanan mie berkuah yang familiar di Jepang, hingga merambah ke berbagai negara. Termasuk Indonesia, khususnya di Banjarmasin.

Sudah empat tahun gerai Koru Ramen hadir di Taher Square, Banjarmasin. Pemiliknya adalah orang Jakarta yang kabarnya pernah menjadi koki atau juru masak di restoran Jepang, hingga membawa kuliner khas negeri matahari terbit ini ke ibukota Kalimantan Selatan.

BACA : Perkenalkan Wadai Masubah, Pemkot Banjarmasin Genjot Bisnis Kuliner Khas Banjar

Ada beberapa menu andalan di gerai Koru Ramen yang didesain ala pedagang kaki lima. Terlebih lagi, saat musim hujan, ramen pun diburu para penikmat makanan Jepang. Suasana khas kaki lima Jepang pun hadir di gerai ini, seperti lampion merah, spanduk nama bertulis aksara Hiragana dan lainnya. Untuk menikmati, para pelanggan bisa menggunakan sendok maupun sumpit, tergantung selera.

Spicy Curry Ramen yang rasanya mirip Soto Banjar. (Foto Sirajuddin)

Menu terlaris di Koru Ramen adalah Koru Ramen dibanderol seharga Rp 30 ribu per mangkok, Naruto Ramen Rp 35 ribu, Sakura Miso Ramen Rp 35 ribu, Spicy Curry Ramen Rp 35 ribu, Tsunade Ramen Rp 40 ribu, Akatsuki Ramen Rp 35 ribu dan Kakashi Ramen Rp 35 ribu.

“Untuk ramen yang paling laris dan diminati di Banjarmasin adalah ramen yang tidak terlalu pedas namun aroma atau rasa kari yang dominan lebih disenangi,” ucap pengelola gerai Koru Ramen di Taher Square, David Ramadhan kepada jejakrekam.com, Minggu (7/11/2021).

Menurut dia, harga ramen yang sedikit murah pun jadi incaran seperti Koru Ramen, Naruto Ramen, Sakura Miso Ramen hingga Spicy Curry Ramen, justru paling laris.

Demi menggaet para pelanggan yang bisa jadi lidahnya tidak sama dengan orang Jepang, David mengakui ada beberapa bumbu khas masakan Banjar juga ditambahkan.

“Ya, kami selaraskan dengan lidah orang Banjar. Mirip-mirip Soto Banjar, jika ingin menikmati Spicy Curry Ramen,” katanya.

BACA JUGA : Kuliner Banjar; Refleksi di Ujung Lidah, Warisan yang Tak Boleh Luntur

Ada beberapa kondimen atau bahan pelengkap dalam menu ramen, seperti mie keriting atau lurus, potongan ayam, telur, daun bawang, jamur kuping, serta bumbu rahasia hingga mengeluarkan citra rasa yang menggoda.

“Biasanya, para pelanggan itu lebih suka rasa yang original. Tapi, ada juga yang ingin ditambah rasa khas Jepang. Tergantung orderan para pelanggan,” kata David.

Menurut dia, keberadaan kuliner khas Jepang di Banjarmasin sebenarnya sudah cukup familiar. Ini karena, ada beberapa gerai ramen sudah ada di penjuru kota. Termasuk, menu yang disuguhkan di restoran Jepang.

BACA JUGA : Jadi Alat Kampanye, Filosopi Kerukunan Dalam Film Dialog Kuliner

“Ini membuktikan jika Banjarmasin memang terbuka dengan jenis kuliner negara lain. Ya, termasuk dari Jepang. Apalagi saat memasuki musim hujan seperti sekarang, tentu butuh makanan hangat berkuah. Salah satunya, ramen pun diburu para penikmatnya,” imbuh David.(jejakrekam)

Pencarian populer:https://jejakrekam com/2021/11/07/usir-hawa-dingin-musim-hujan-penikmat-kuliner-buru-gerai-ramen-di-taher-square/
Penulis Sirajuddin
Editor Didi G Sanusi

Tinggalkan Komentar

Alamat email anda tidak akan disiarkan.