Haul Pertama di Masjid Jami Teluk Tiram, Belajar Menuntut Ilmu Agama dari Habib Abubakar Al Adni

0

HAUL pertama Habib Abubakar Al Adni bin Ali Al Masyhur diperingati para Alumni Tarim Hadramaut di Masjid Jami Teluk Tiram, Banjarmasin, Selasa (18/7/2023) malam.

RIBUAN jamaah memadati peringatan hari wafatnya Habib Abubakar Al Adni bin Ali Al Masyhur membaur dengan para murid Dar-al Mushtafa yang dibina Habib Umar bin Hafizh seperti Ustadz H Ilham Humaidi. Sementara, Habib Abubakar Al Adni sendiri merupakan salah satu guru Habib Umar bin Hafizh.

Dari biografinya, Habib Abubakar Al Adni bin Ali Masyhur lahir di lembah Ahwar terletak di Provinsi Aden, Yaman pada 1366 Hijriyah atau 1947 Masehi.

Ulama Hadramaut ini kemudian wafat pada Rabu, 28 Zulhijjah 1443 Hijriyah atau 27 Juli 2022 lalu. Dari silsilah nasab, Habib Abubakar Al Adni bin Ali Masyhur tersambung ke Abu Bakar As-Sakran binAl-Imam Al-Qutb As-segaf Syekh Muhammad Maula Ad-Abdurrahman bin Dawilah bin Syekh Ali Shohibud Dark binAl-Imam Alwi Al-Ghuyur bin Al-Imam Al-Faqih Al-Muqaddam hingga bersambung kepada Baginda Nabi Muhammad SAW.

BACA : Sungai Tuan; Mahakarya Datu Kalampayan di Bidang Keilmuan Teknik Sipil

“Peringatan haul Habib Abubakar Al Adni bin Ali Masyhur ini bertepatan juga dengan peringatan Tahun Baru Islam 1 Muharrama 1445 Hijriyah,” kata Ketua Badan Pengelola Masjid Jami Teluk Tiram Banjarmasin, Ustadz Khairuddin kepada jejakrekam.com, Selasa (18/7/2023) malam.

Menurut dia, sebagai tuan rumah, pihaknya hanya menyediakan wadah. Sementara, pihak pengisi acara haul adalah kebanyakan para alumi Tarim Hadramaut.

“Ribuan jamaah yang menghadiri juga kebanyakan warga Teluk Tiram, Basirih dan Banjarmasin sekitarnya. Untuk keperluaan konsumsi, semua merupakan sumbangan warga,” ucap Khairuddin.

BACA JUGA : Mengalir Darah Seniman, Habib Fathur Bahasyim Rilis Single Religi Bulan Ramadhan

Diawali dengan pembacaan syair Maulid Al Habsyi tahlil dan pembacaan manaqib Habib Abubakar Al Adani bin Ali Al Masyhur dimpin Ustadz Imansyah. Semasa hidupnya, Habib Abubakar giat belajar ilmu agama Islam dari para gurunya, termasuk orangtuanya sendiri yakni Habib Ali Al Masyhur, Habib Abdul Qadir bis Ahmad Assegaf dan lainnya.

Dididik langsung oleh sang ayah, Habib Abubakar Al Adni mampu menghapal seluruh isi Alquran di masa mudanya. Hingga bertallaqi ke berbagai guru baik di Aden maupun di Hadramaut. Hingga, usai 14 tahun, Habib Abubakar mendapat mandat dari sang ayah untuk menyampaikan khutbah Jumat di masjid-masjid sekitar.

BACA JUGA : Haul ke-130 Tahun Datu Amin Banua Anyar Banjarmasin Dipadati Ribuan Jamaah

Pendidikan dan akhlak menjadi prioritas utama bagi kedua orangtuanya. Terutama soal pendidikan ukhrawi dan mengesampingkan urusan duniawi. Bahkan, dalam sepertiga malam, Habib Abubakar selalu melazimkan membaca Alquran.

Beranjak usia remaja, Habib Abubakar meneruskan pendidikan di Universitas Aden dengan pilihan program studi bahasa Arab. Usai lulus, akibat konflik di Yaman, Habib Abubakar memutuskan hijrah ke Hijaz, Arab Saudi. Dari sini, Habib Abubakar meneruskan pendidikannya ke Universitas Al Azhar Mesir.

Di bawah bimbingan Habib Abdul Qadir bin Ahmad Assegaf, Habib Abubakar Al Adni akhirnya menjadi sosok ulama berpengaruh dan teladan bagi banyak orang.

BACA JUGA : Didirikan Datu Balimau, Usia Masjid Darussa’adah Diklaim Lebih Tua Dibanding Masjid Al Karomah

Kiprah Habib Abubakar Al Adni dalam dunia pendidikan seperti banyak mendirikan pondok pesantren, tercatat ada 16 ponpes dan univeritas. Ada pula beberapa kitab lebih dari 150 lebih mencakup berbagai disiplin ilmu, seperti fikih, sejarah, sastra, jurnalistik, dakwah, kebudayaan, metodologi, dan lain-lain. Hingga dalam dunia fikih, Habib Abubakar Al Adni dikenal dengan ilmu Fikih Tahawwulat merupakan hal yang tak asing di kalangan para cendekiawan Islam di Timur Tengah. Fikih Tahawwulat merupakan keyakinan bahwa mengetahui tanda-tanda hari kiamat merupakan rukun agama keempat.

Dalam ceramahnya, Ustadz Ilham Humaidi yang juga alumni Tarim Hadramaut mengingatkan pentingnya untuk meneladani kehidupan ulama dan orang-orang saleh.

“Apalagi, kitab-kitab yang dikarang Habib Abubakar Al Adni mejadi rujukan para ulama di dunia. Penting bagi kita untuk selalu belajar dan menuntut ilmu agama,” ucap ulama muda kondang Banjarmasin ini.

BACA JUGA : Manuskrip Kuno Masih Dianggap Keramat, Kenapa Belajar Keindonesiaan Harus ke Belanda?

Bagi Ustadz Ilham Humiadi, orang yang merugi dalam hidupnya adalah orang yang tidak pernah belajar ilmu agama Islam.

“Mari kita sejak dini mengajar anak-anak kita dengan ilmu agama Islam. Mereka juga didorong untuk terus menuntut ilmu agama,” kata pengasuh Majelis Taklim As shofa dan lulusan Ponpes Al Falah Banjarbaru dan Darul Musthofa Tarim Hadramaut ini.(jejakrekam)

Penulis Sirajuddin
Editor Ahmad Riyadi

Tinggalkan Komentar

Alamat email anda tidak akan disiarkan.