Ganggu Estetika Kota, Kasatpol PP Banjarmasin Tawarkan 3 Solusi bagi Penghuni Kolong Jembatan Antasari

0

DALIH mengganggu estetika kota menjadi dasar penertiban gelandangan dan pengemis (gepeng) oleh Satpol PP di Jembatan Antasari yang menghubungkan Jalan Pangeran Antasari dengan Jalan Pangeran Samudera, Banjarmasin.

BARU-baru ini, enam tunawisman yang selama ini menghuni kolong Jembatan Antasari pun telah terusir dari tempat tinggalnya. Personel Satpol PP Kota Banjarmasin di bawah komando Ahmad Muzaiyin telah membersihkan gubuk dan lapak para tunawisman yang kebanyakan perempuan renta.

“Saat ini, tidak ada lagi tunawisman yang menempati kawasan kolong Jembatan Antasari. Nah, jika masih ada lagi, kami akan tertibkan lagi,” kata Kepala Satpol PP Kota Banjarmasin, Ahmad Muzaiyin kepada jejakrekam.com, Rabu (16/3/2022).

BACA : Nasib Warga Kolong Jembatan Antasari: Pernah Dijanjikan Tempat Tinggal, Tak Kunjung Terealisasi

Menurut dia, dulu sebelumnya pada penertiban gubuk liar dan lapak para penghuni tunawisman sempat dipasang pagar besi yang dipasang kunci gembok beberapa tahun lalu. Ternyata, kunci gembok itu telah dirusak, hingga akhirnya terpaksa dilas mati. Dengan begitu, mereka tak bisa lagi kembali bermukim di kolong Jembatan Antasari.

“Untuk sementara baru kawasan kolong Jembatan Antasari yang kami tertibkan. Sedangkan, kawasan lainnya masih belum ditemukan,” kata mantan Camat Banjarmasin Timur ini.

Menurut Muzaiyin, tindakan tegas yang diambil Satpol PP Banjarmasin bukan tanpa solusi atau tak humanis. Ia mengatakan ada solusi yang ditawarkan usai penertiban kepada para penghuni kolong Jembatan Antasari.

BACA JUGA : Pernah Data Manusia Kolong Jembatan Antasari, Kadinsos Bantah Janjikan Tempat Tinggal Layak

Muzaiyin menyebut ada tiga solusi alternatif. Yakni, warga kolong Jembatan Antasari bisa menghuni rumah susun (rusun) terdekat seperti di kawasan Kelayan. “Mereka juga bisa menjadi penghuni sementara di rumah singgah Baiman yang dikelola Dinas Sosial Kota Banjarmasin sebagai alternatif kedua,” kata Muzaiyin.

Untuk alternatif terakhir, dia mengatakan para penghuni kolong Jembatan Antasari bisa mencari rumah sendiri. Personel Satpol PP Banjarmasin siap diterjunkan untuk membantu mereka mengangkut barang ke rumah yang dituju.

“Solusi semacam ini sudah maksimal kami tawarkan. Namun, tetap saja, mereka tak ingin lokasi rumah tinggal itu jauh tempat kerjad khususnya dari kawasan Pasar Lima,” kata Muzaiyin.

BACA JUGA : Curhat Manusia Kolong Jembatan Antasari, Pernah Dijanjikan Dinsos Tempat Tinggal Tetap

Ia mengakui para penghuni kolong Jembatan Antasari ini rata-rata bekerja serabutan sebagai pemulung kardus bekas dan pengupas kulit bawang. “Nah, jika mereka sudah punya rumah sewaan, tentu kami bantu untuk mengangkutkan barang-barang usai penertiban,” katanya

Muzaiyin mengatakan Satpol PP juga telah berkoordinasi dengan pihak Kelurahan Kelayan Luar turut memantau kawasan itu. Dirinya mengakui pagar besi yang dipasang di tiang Jembatan Antasari telah dilas, karena sebelumnya sempat dirusak para penghuni kolong jembatan.

BACA JUGA : Gubuk Dibongkar, Penghuni Kolong Jembatan Antasari Kembali Lagi ke Lokasi

“Pengawasan periodik akan kami terapkan, apalagi di kawasan Jembatan Antasari itu telah dipasang spanduk berisi larangan. Kami minta juga pihak sekuriti Swiss-Belhotel Borneo turut mengawasi, karena memang dekat hotel bintang empat itu,” papar Muzaiyin.

Nah, kata dia, jika nanti para penghuni kolong Jembatan Antasari kembali, maka akan diambil tindakan tegas lagi.Bukan hanya soal mengganggu keindahan kota, Muzaiyin mengatakan kondisi kolong Jembatan Antasari yang disulap jadi gubuk dan tempat hunian juga tidak manusiawi. “Kondisi kolong Jembatan Antasari itu tidak memadai untuk dijadikan wadah tempat tinggal,” tandasnya.(jejakrekam)

Penulis Asyikin
Editor Didi G Sanusi

Tinggalkan Komentar

Alamat email anda tidak akan disiarkan.