Hasil Investigasi Kisruh Kemenag Batola Rampung, Keputusan Kini di Tangan Kemenag RI

0

FRIKSI yang menguat di Kantor Kementerian Agama Kabupaten Barito Kuala antara pimpinan dengan aparatur sipil negara (ASN), hingga berujung aksi penyegelan sekaligus tuntutan agar sang kepala kantor H Rusmadi ‘angkat kaki’ dari Kota Marabahan, langsung diselidiki Inspektorat Jenderal Kemenag RI.

TIM gabungan Inspektorat Jenderal Kemenag dan Kanwil Kemenag Provinsi Kalsel pun telah mengumpulkan semua informasi, fakta dan data yang akan jadi bahan pertimbangan dalam mengambil keputusan untuk mengurai kisruh yang terjadi di Kantor Kemenag Batola.

“Tim investigasi sudah bekerja beberapa waktu lalu. Bahkan, kami sudah menghimpun data dari kedua belah pihak yang berseteru di Kantor Kemenag Batola,” ucap Kepala Kanwil Kemenag Provinsi Kalsel, Noor Fahmi kepada jejakrekam.com, Jumat (6/4/2018).

Tim investigasi dari Itjen Kemenag RI pun turun langsung ke Marabahan dengan menggali keterangan dari beberapa pihak untuk mendapatkan data dan fakta yang akurat. Menurut Noor Fahmi, ada empat orang yang ditugas Itjen Kemenag RI didampingi petugas dari Kanwil Kemenag Kalsel telah membuat berita acara pemeriksaan untuk dibawa ke Jakarta.

“Sayangnya, saya sendiri belum tahu apa kesimpulan dari hasil investigasi yang dilakukan tim investigasi Kemenag RI tersebut,” ucap Fahmi

Namun, ia memastikan dalam waktu dekat akan diketahui hasil dari investigasi tim khusus bentukan Itjen Kemenag RI itu. Menurut Fahmi, saat dilakukan investigasi, posisi kantor Kemenag Batola lumayan tenang, setelah Kepala Kantor Kemenag Batola H Rusmadi mengambil cuti untuk menghindari friksi yang lebih hebat lagi.

“Yang pasti, data dan fakta yang digali berasal dari kedua belah pihak, baik ASN maupun dari saudara Rusmadi sendiri. Semua data dan informasi itu akan diolah tim investigasi sebagai rujukan bagi Inspektorat Jenderal Kemenag RI dalam mengambil keputusan,” tegas Fahmi.

Dengan suguhan data dan fakta yang berimbang, Noor Fahmi meyakini permasalahan yang terjadi di Kemenag Batola akan dapat diselesaikan secara adil dan bijaksana. “Yang pasti,  tak akan merugikan kedua belah pihak,” tandasnya.

Sebelumnya, dalam aksi penyegelan berikut demonstrasi di Kantor Kemenag Batola di Marabahan, serta pengaduan para ASN dan guru agama di DPRD Batola terungkap ada beberapa ‘dosa’ yang dilakukan sang atasan, H Rusmadi.

Beberapa masalah yang mencuat itu seperti adanya dua guru yang selama dua tahun tak dibayar uang sertifikasi oleh Kepala Kemenag Batola, Rusmadi. Lalu, soal mutasi guru-guru di madrasah swasta tanpa ada regulasi yang mengatur penempatan guru, mutasi guru-guru di sekolah negeri, mutasi JFU ke KUA kecamatan dan penyuluhan, tak ada SK pembagian tugas pengawas di lingkungan Kemenag Batola.

Kemudian, usulan mutasi kepala madrasah dan Kaur TU di Kantor Kemenag Batola tanpa pertimbangan jelas, hubungan sang atasan dengan Pemkab Batola dan KBIH yang tak harmonis, mempersulit pemberkasan sertifikasi guru, serta tudingan para ASN terhadap Rusmadi yang dianggap arogan dan lainnya.

Dalam aksinya, para ASN dan guru madrasah menuntut agar kepemimpinan H Rusmadi selaku Kepala Kemenag Batola dibekukan, dan meminta agar Kanwil Kemenag Kalsel menujuk pelaksana tugas untuk memulihkan situasi dan kondisi, serta menunggu hasil investigasi dari Kemenag RI dalam memutuskan masalah tersebut.(jejakrekam)

 

Penulis Asyikin
Editor Didi G Sanusi

Tinggalkan Komentar

Alamat email anda tidak akan disiarkan.