Anggota Dewan HSU Sambangi BWS Kalimantan III, Ada Apa ?

0

SEBANYAK tujuh orang anggota DPRD Kabupaten Hulu Sungai Utara (HSU) dari lintas fraksi dan lintas komisi mendatangi Kantor Balai Wilayah Sungai (BWS) Kalimantan III, Jumat (22/12/2023).

7 Anggota DPRD HSU yang menyambangi Balai Sungai Wilayah (BWS) Kalimantan III itu dipimpin Wakil Ketua DPRD HSU Mawardi, dengan didampingi enam Anggota yakni HA Syaibani, Abd Rahman, Syahril, Ratna Sri Dewi, H Mukhlis, Hj Masni, Teddy Suryana serta didampingi dari Dinas PUPR HSU dan Dinas Pertanian HSU.

Tujuan kunjungan anggota DPRD HSU itu ternyata untuk menyampaikan permasalahan kondisi rawa yang tidak bisa kering walau musin kemarau. “Selama 4 tahun ini, saat musim hujan daerah kami mengalami banjir dan merendam pemukiman warga,” ungkap Mawardi dengan awak media.

BACA: Airnya Tercemar Logam Berat, Puluhan Tahun Tak Dikeruk Sungai Martapura Kian Dangkal

Mawardi menyebut, ini diakibatkan sungai induk yang alirannya melintasi HSU dan HST sudah dangkal. “Bahkan aliran sungai yang berada di HST sudah tidak ada sama sekali, oleh karena sidemintasi lumpur yang sangat cepat dalam kurun waktu 20 tahun terakhir ini,” ujarnya.

Mengingat hal tersebut, lintas kabupaten yakni kabupaten HSU, HST dan HSS maka kewenangan dalam hal itu ada ditangan BWS. “Maka dari itu, kami berharap untuk melakukan pengerukan sungai tersebut segera mungkin, karena sangat berpengaruh dengan perekonomian masyarakat dan merusak infrastruktur jalan yang menguras anggaran desa maupun anggaran daerah, untuk perbaikan jalan tersebut,” bebernya.

“Kita berharap dari BWS Kalimantan III bisa mengakomodir keluhan-keluhan masyarakat dari perwakilan di DPRD HSU. Sebab pengerukan yang kami harapkan itu sangat mendesak terutama wilayah HSU,” ujarnya lagi.

Sementara itu, Abd Rahman menambahkan, di HSU itu berupa danau yang disebut danau luluhan. “Di situ tidak ada perumahan warga atau lahan tak bertuan, dengan dikeruknya sungai tersebut in syaa Allah sungai akan mengalir, dampaknya sangat dirasakan oleh warga,” ujarnya.

BACA JUGA: Normalisasi Sungai dan Pembuatan Kanal Solusi Antisipasi Banjir di Amuntai

Masih menurut Abd Rahman, danau luluhan itu tempat aliran air mengalir sebelum turun ke Sungai Batang Alai yang bermuara ke Sungai Nagara yang berada di HSS. “Namun saat ini danau itu sudah tidak ada lagi karena sidemintasi yang begitu cepat dalam 20 tahun ini, bahkan sudah lebih tinggi dari rawa yang ada di wilayah HSU,” katanya.

“Inilah mengakibatkan gagalnya petani di wilayah HSU karena saat memasuki musim kemarau air di rawa bagian hulu di wilayah HSU tidak bisa lagi mengalir,” keluhnya.

“Kesimpulannya, kami datang ke BWS Kalimantan III ini tidak salah alamat. Karena masalah ini hanya bisa diselesaikan pihak BWS Kalimantan III itu sendiri. Sebab kami di kabupaten tidak bisa menjangkau, karena keberadaan sungainya berada di tiga kabupaten,” bebernya lagi.

“Begitu juga dengan terjadinya problem selama 4 tahun ini. Warga kami tidak bisa bertani di lahan rawa, padahal warga kami di HSU 67 persen masyarakatnya bertani,” ucapnya.

BACA LAGI: Atasi Banjir Di Banua Enam, Bupati Tabalong Usulkan Pembangunan Bendungan Dan Normalisasi Sungai

Menanggapi hal tersebut, Kepala BWS Kalimantan III yang diwakili Kasi Keterpaduan Pembangunan Infrastruktur SDA Rosmita Anisa menyambut baik kedatangan para anggota DPRD HSU. Kunjungan untuk menyampaikan keluhan masyarakat terkait keberadaan beberapa sungai yang tidak berfungsi lagi dan mengalami pendangkalan.

“Nanti lokasi-lokasi yang diusulkan terkait banjir dan sidemintasi itu bisa kami inventaris dulu, kemudian kita rapatkan dengan pihak provinsi,” ucap Rosmita Anisa.

“Kemudian daerah itu nantinya merupakan perhatian khusus untuk penanganan banjirnya, dan in syaa Allah paling cepat pada Tahun 2025 akan kita realisasikan. Tapi dengan catatan harus saling berkolaborasi,” ujarnya.(jejakrekam)

Penulis Asyikin
Editor Ahmad Riyadi

Tinggalkan Komentar

Alamat email anda tidak akan disiarkan.