Tiga Penyelenggara Pemungutan Suara Pemilu 2019 di Kalsel Sakit karena Kelelahan

0

PEMILU 2019 menyisakan duka. Puluhan petugas yang tergabung dalam Kelompok Penyelenggara Pemungutan Suara (KPPS) meninggal dunia usai bekerja pada pemungutan suara pesta demokrasi lima tahunan ini.

PENYEBABNYA bermacam-macam, dari yang kecelakaan lalulintas hingga kelelahan karena bekerja hingga dini hari di tempat pemungutan suara (TPS). Dikutip dari tirto.id, setidaknya ada 31 petugas KPPS dinyatakan meninggal dunia setelah bertugas.

Di Kalsel, anggota kepolisian atas nama Brigadir Aril Adrian Winatha (31 tahun) meninggal dunia di RSUD Pambalah Batung, Amuntai, pada Jumat (19/4/2019), saat bertugas melakukan pengamanan di TPS Sungai Malang, Amuntai Tengah, HSU.

BACA : Anggota Polda Kalsel Meninggal Saat Bertugas Amankan Pemilu 2019 di Hulu Sungai Utara

Hatmiati Masy’ud, Komisioner Divisi Teknis KPU Kalsel, mengungkapkan tidak ada anggota KPPS yang wafat selama proses pesta demokrasi lima tahunan, namun tercatat ada tiga orang yang jatuh sakit.

“Anggota KPPS Desa Padang Kecamatan Batibati atas nama Rolly Irawan sakit namun sekarang kondisinya telah membaik, lalu Yunarasin Wanto salah anggota Panitia Pemilihan Kecamatan (PPK) di Banjarmasin yang masih dirawat di IGD RSUD Ansari Saleh, dan yang terakhir ketua PPK Muara Uya Sarfani,” ungkap Hatmiati.

BACA JUGA : Ini Honor untuk KPPS, Ketua Rp 550 Ribu dan Anggota Rp 500 Ribu

Dosen STIKIP PGRI Banjarmasin ini menyebut hingga saat ini baru ada tiga laporan petugas KPPS yang jatuh sakit seusai menjalankan tugas negara.

ketika disinggung biaya pengobatan? Hatmiyati menjawab, sementara waktu biaya pengobatan ditanggung oleh sekretariat kabupaten dan kota masing-masing. “Sakitnya mendadak, sementara biaya pengobatan ditanggung sekretariat, lalu kami akan laporkan ke KPU RI untuk penggantian biaya pengobatan anggota kita yang sakit,” pungkas Hatmiati.(jejakrekam)

Penulis Ahmad Husaini
Editor Andi Oktaviani

Tinggalkan Komentar

Alamat email anda tidak akan disiarkan.