Songsong 1 Abad, Kader NU Tak Boleh Bikin Makar Lawan Pemerintah

0

KADER Nahdlatul Ulama (NU) diminta tak boleh melakukan makar untuk melawan pemerintah. Sebab, organisasi massa Islam ini harus sejalan dengan khittahnya.

PENEGASAN ini dilontarkan Rais Syuriah MWC NU Daha Selatan, KH Agus Ramadhon saat memimpin acara doa bersama menyongsong satu abad NU bersama kader Ansor-Banser se-Kabupaten Hulu Sungai Selatan (HSS) di Mushala Jannatul Husaini, Desa Tumbukan Banyu, Kecamatan Daha Selatan, Senin (19/12/2022).

“Kader Ansor dan Banser tidak boleh melakukan makar dengan selalu mengawal kebijakan pemerintahan. Sebab, NU merupakan organisasi yang selalu dibimbing ulama yang memandang umat dengan kacamata kasih sayang,” ucap Agus Ramadhon.

BACA : Sikap Nahdlatul Ulama (NU) terhadap Pelestarian Lingkungan Hidup

Dia mengingatkan bahwa emosi dan kekerasan tidak akan pernah menyelesaikan masalah. Untuk itu, NU dalam tugas pokoknya harus mempertahankan tradisi dan khasanah budaya sesuai syariat Islam.

“NU punya tanggung jawab keagamaan dan kebangsaan , keagamaan ahlussunah wal jamaah (aswaja) dan kebangsaan mempertahankan kebangsaan di bawah NKRI,” papar Agus.

Dia mengingatkan agar peran pemuda dalam menyongsong masa depan harus sedini mungkin menyiapkan diri. Khususnya, dalam mencetak kader yang tetap menjaga ajaran aswaja.

BACA JUGA : Polarisasi Warga Kalsel Kian Runcing, Tokoh NU Serukan Ulama NU Kembali ke Khittah

“Jangan mudah terprovokasi dengan berita hoaks. Tanggung jawab keagamaan NU ialah bagaimana terus mengembangkan paham aswaja yang terkenal dengan prinsip moderasi dan wasathiyah itu,” beber Agus.

Sementara itu, Ketua PC NU HSS, Diny Mahdany mengatakan satu abad NU adalah acara yang istimewa bukan perkara biasa, karena sudah satu abad ulama menjaga Indonesia.

“NU dengan komitmen membela Indonesia jangan hanya tinggal sejarah tetapi yang kita inginkan mengisi satu abad NU dengan kembalikan NU sebagai khittah (garis besar perjuangan yang terkandung konsepsi (pemikiran) perjuangan yang merupakan tuntunan, pedoman, dan arah perjuangan),” ucapnya.

BACA JUGA : Seabad Ponpes Rakha Amuntai dan HSN 2022, PWNU Kalsel : Jaga Semangat Juang Kaum ‘Sarungan’

Menurut Diny, peran NU dalam skala nasional dan internasional sangat penting. Kata dia, dari dulu sampai sekarang NU selalu membersamai pemerintah untuk menciptakan kehidupan masyarakat yang aman, damai, dan saling menjaga kesatuan dan keutuhan negeri tercinta ini.

Acara doa bersama diisi dengan pembacaan ayat suci Alquran, tahlil, tausyiah serta shalat berjamaah menyongsong satu abad NU ini tak hanya diikuti para kader ormas Islam ini juga perwakilan dari Forkopimda Kabupaten HSS dan Kecamatan Daha Selatan.(jejakrekam)

Penulis Iwan Sanusi
Editor Ipik Gandamana

Tinggalkan Komentar

Alamat email anda tidak akan disiarkan.