Julak Larau dan NSA Project Movement Tampilkan Kuriding di Festival Payung Indonesia 2018

Julak Larau Terima Anugerah Maestro Kuriding

0

PADA 7-9 September 2018, di kawasan Taman Lumbini, Candi Borobudur, Magelang, Jawa Tengah, digelar Festival Payung Indonesia Tahun 2018.

DALAM festival payung bertema ‘Sepayung Indonesia, Lalitavistara’ ini, pamong budaya Kalsel Mukhlis Maman alias Julak Larau, mendapat Anugerah Payung Indonesia sebagai Maestro Kuriding.

Tema Lalitavistara diambil dari kisah yang ada di relief Candi Borobudur, yaitu merayakan payung sebagai penanda kelahiran, berbagai tahap kehidupan, keagungan, dan kematian.

Direktur NSA Project Movement Novyandi Saputra mengungkapkan, Julak Larau berkolaborasi dengan NSA Project Movement memainkan dua komposisi, yang berkonsep pada tata garap kuriding yang kontemplatif.

“Karya yang kami bawakan berjudul Mangariang dan Hyang Matala. Saat pentas, kami didampingi oleh Walikota Banjarbaru Nadjmi Adhani, hadir pula Kepala UPT Taman Budaya Kalsel Suharyantu,” ujar Novy kepada jejakrekam.com, Selasa (11/9/2018).

Walikota Banjarbaru, beber Novy, menghadiri Festival Payung Indonesia 2018 guna melihat apakan even sejenis ini bisa digelar di Banjarbaru.

Diungkapkan Novy, kuriding merupakan salah satu bagian dari kebudayaan Banjar.

Budayawan Banjar Mukhlis Maman mengatakan, dirinya bersama Syofyani Yusaf dari Padang (maestro tari Minangkabau) serta Ata Ratu dari Sumba Timur (pemusik tradisional Sumba/maestro alat musik jungga), tampil dalam gelar Maestro Indonesia pada Festival Payung Indonesia Tahun 2018.(jejakrekam)

Penulis Andi Oktaviani
Editor Andi Oktaviani

Tinggalkan Komentar

Alamat email anda tidak akan disiarkan.