Jalan Titian Yang Rusak Di Bawah Megahnya Jembatan Bromo, Warga Mantuil Tagih Janji Pemerintah

0

MAKIN hari makin memprihatinkan. Titian jalan di kawasan Pulau Bromo yang sudah rusak, semakin parah hingga hampir memakan korban, serta dapat sorotan Dewan Kota karena alotnya pengurusan berkas perbaikan.

PULAU Bromo di Kelurahan Mantuil adalah kawasan paling selatan dari Kota Banjarmasin. Di sana berdiri megah Jembatan Bromo yang dulu diresmikan oleh Walikota Banjarmasin H Ibnu Sina, tahun 2021 silam.

Pembangunan jembatan yang memakan dana hingga Rp 40 miliar bersumber dari dana APBD TA 2020 itu, ternyata kontras dengan kawasan Pulau Bromo yang ada di bawahnya.

Dapat dibayangkan, ketika turun dari jembatan yang jalannya terbuat dari cor semen, kita langsung disambut pemandangan jalan yang berbeda. Kokohnya figur Jembatan Bromo langsung hilang, setelah bertemu dengan rapuhnya titian kayu dan terasa membahayakan untuk dilalui.

BACA: Titian Kayu Kian Lapuk, Soal Kue Pembangunan, Warga Mantuil Merasa Terpinggirkan

Supiah seorang warga RT 06 menyebutkan kondisi jalan titian yang rusak di sana telah ada selama belasan tahun, serta hingga kini masih belum ada upaya perbaikan dari pemerintah, meskipun sudah sering didatangi untuk sekedar mengukur jalan.

“Janjinya bulan depan terus, sampai sekarang belum ada dikerjakan,” ucapnya kepada jejakrekam.com saat ditemui di kawasan rumahnya Jumat (7/4/2023).

Memang ada yang sudah diperbaiki, namun itu berada masih di kedua ujung Pulau Bromo, dan hanya sekitar kurang dari 500 meter yang telah dilakukan perbaikan.

Lalu dari penuturan M Arsyad yang juga seorang warga di Pulau Bromo itu sekaligus kaum (marbot) Masjid Astral Bina, ia sering memperbaiki jalan titian yang rusak itu sendirian. “Hampir tiap minggu saya perbaiki sendiri, bahkan baru beberapa hari tadi ada (memperbaiki), untuk kayunya bawa sendiri, pakunya juga bawa sendiri,” tuturnya.

Hingga kini warga di Kawasan Pulau Bromo ini masih menunggu janji pemerintah untuk dilakukannya perbaikan, karena mengingat usaha perbaikan mandiri yang dilakukan tidaklah bisa bertahan lama. Dan pastinya tidak akan lama setelah diperbaiki akan kembali rusak dan membahayakan bagi warga yang melintas di atasnya.

BACA JUGA: Tanpa Dibantu Pemerintah, Warga Teluk Mendung Mantuil Perbaiki Titian Pakai Uang Pribadi

Benar saja, dari rusaknya jalan titian ini membuat salah seorang warga yang melintas diatasnya terjatuh karena kayu jalan patah saat dilalui.

Kejadian yang terjadi pada Jumat (7/4/2023). menimpa seorang penjual es keliling. Pedagang itu harus tercebur bersama dengan dagangannya, dan membuat geger warga sekitar, serta mengakibatkan jalan titian berlobang hingga menghambat jalannya aktivitas masyarakat selama beberapa jam.

Ayu salah seorang saksi mata yang melihat kejadian itu mengatakan itu terjadi sekitar pukul 2 siang, selepas Sholat Jumat di kawasan jalan RT 06. “Sudah diperbaiki oleh warga sekitar, namun kasian yang terjatuh karena bahkan dagangannya masih belum laku,” ujarnya saat ditemui di dekat lokasi kejadian.

Hal itu semakin membuat warga sekitar bertanya-tanya kapan adanya aksi dari pemerintah untuk memperbaiki jalan titian yang menjadi satu-satunya akses jalan merekan untuk beraktivitas.

BACA LAGI: Anggaran Minim, Renovasi ‘Titian Berhantu’ di Mantuil Sulit Terealisasi

Wakil Ketua Komisi III DPRD Kota Banjarmasin, Afrizaldi menjelaskan sebenarnya rencana perbaikan untuk titian di kawasan Pulau Bromo itu sebenarnya sudah dianggarkan. “Itu sekitar Rp 4 miliar yang nantinya untuk 4 titik, yaitu RT 04 hingga RT 07,” ujarnya saat dihubungi Jumat (7/4/2023).

Namun untuk pelaksanaannya, ia mengungkapkan ini masih menunggu proses lelang di bulan Mei mendatang untuk dapat jalan sepenuhnya.

Afrizal mengomentari bagaimana lambatnya pengurusan dokumen proses untuk pelelangan ini, sedangkan kebutuhan masyarakat dari hasil proyek ini urgensinya sangat tinggi. “Ini salah satu kritikan kita kepada pemerintah dalam hal proses lambatnya pengadaan yang harusnya bisa cepat,” tekannya.

Berkali-kali sudah masukan diberikan kepada Dinas PUPR agar dalam melakukan perencanaan harus dilakukan secepatnya, karena itu berhubungan dengan keselamatan masyarakat. “Kesepakatan masyarakat ini adalah tanggung jawab pemerintah kota, jadi jangan sampai abai akan hal ini,” ucapnya.

“Sebab masyarakat bisa menuntut pemerintah jika tidak diberikan fasilitas atau celaka karena fasilitas itu,” lanjutnya.

Tuntutan ini dapat terjadi sebab mereka adalah pembayar pajak yang memiliki hak atas APBD dan hak atas pembangunan yang terjadi.

Olehnya juga mengingatkan kepada para pemegang posisi eksekutif, agar tidak terlalu sering melakukan flexing dengan hanya fokus melakukan pembangunan didaerah pusat kota. “Ini kesannya seperti hanya sekedar lipstik yang hanya sekedar ingin memoleh kecantikan saja, padahal kenyataannya tidak,” imbuhnya.

BACA JUGA: Warga Ujung Benteng Pulau Mantuil Dambakan Fasilitas Jalan Yang Aman

Sementara di daerah pinggiran dan pelosok banyak masyarakat yang membutuhkan dan hampir tidak tersentuh juga lamban dalam pembangunannya.

Meskipun proyek untuk titian jalan Bromo ini akhirnya sudah masuk dalam anggaran dan tinggal menunggu berjalannya, Afrizal mengungkapkan ternyata ini memerlukan proses yang sangat panjang. “Ini sudah berkali-kali kami perjuangkan untuk anggarannya, namun ternyata berkali-kali juga digeser entah atas perhitungan apa itu tidak pernah dimunculkan,” jelasnya.

Ini salah satu perhitungan skala urgensi yang dilakukan oleh pemerintah itu berbeda dengan aspirasi masyarakat. “Malah pemerintah membangun segala hal lain yang skala urgensi tidak jelas, namun disatu sisi masyarakat yang benar-benar membutuhkan itu malah tidak terkakomodir,” tutupnya.

Lantas bagaimana kinerja dinas terkait? Dalam hal ini Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (PUPR) Banjarmasin? Perbaikan sebenarnya sudah mulai dilakukan. Persisnya di bulan Oktober tahun 2022 tadi.

Dimana sudah ada sekitar 100 meter jalan yang diperbaiki, dengan dua lokasi yakni di RT 04 dan RT 07 atau daerah paling ujung di kedua sisi Pulau Bromo, dengan lebar titian 1,5 meter dan berbahan dasar kayu ulin.

Perbaikan saat itu terjadi lantaran dianggap mendesak sehingga menggunakan sistem penunjukan langsung (PL) untuk pengerjaannya, dengan dana yang dikucurkan sebesar Rp 200 juta dari APBD TA 2022.

Lantas tahun ini juga PUPR menjanjikan akan adanya perbaikan menyeluruh di Kawasan Pulau Bromo ini, dengan dana yang dikucurkan sebesar Rp 4 miliar.

Kepala Dinas PUPR Banjarmasin Suri Sudarmadiyah hanya menjawab secara singkat, terkait kapan akan direalisasikannya proyek perbaikan ini, dikatakannya akan dilakukan secepatnya. “Saat ini kami, sedang melaksanakan tender,” ucapnya, ketika dikonformasi melalui sambungan telepon Jumat (7/4/2023).

Benarkah demikian adanya? Menilk laman LPSE, perbaikan kawasan memang tampak dalam paket perencanaan. Tapi belim diketahui apakah posisinya di Pulau Bromo atau bukan.

Lantaran bunyi paket perencanaan, hanya dituliskan perbaikan lingkungan permukiman kawasan Kelurahan Mantuil. Dana yang dikucurkan, Rp 3,9 miliar. Bersumber dari dana APBD Tahun 2023.

Dikonfirmasi ulang apakah itu perencanaan perbaikan di kawasan Pulau Bromo, Suri pun mengiyakan.(jejakrekam)

Penulis Fery Hidayat
Editor Ahmad Riyadi

Tinggalkan Komentar

Alamat email anda tidak akan disiarkan.