Ngobrol Pinggiran di jrektv, Pendapat Subhan Syarief Soal Calap

0

TINGGAL di Kota Banjarmasin merupakan hal yang menarik bagi warganya. Betapa tidak, ketika hujan lebat turun, dan air pasang, maka genangan air naik ke permukaan jalan. Hal ini menjadikan kondisi jalan-jalan kota terlihat air tergenang (calap) beberapa jam. Lalu bagaimana pendapat singkat pemerhati perkotaan Dr H Subhan Syarief dalam Ngobrol Pinggiran (NGopi) Akhir Pekan di studi jrektv Jalan Mahoni Kompek Banjar Indah Banjarmasin.

MENURUT mantan Ketua Ikatan Tenaga Ahli Konsultan Indonesia (Intakindo) Kalsel ini, kondisi saat ini di Kota Banjarmasin, sebenarnya tidak diperlukan drainase. Alasannya, permukaan air sungai sudah melampaui permukaan drainase yang ada sekarang ini. ‘Saat air pasang sudah tinggi masuk ke permukaan drainase, dan ketika itulah yang terjadi calap. Kondisi permukaan rendah menjadi sasaran air pasang. Dan ini dari tahun ke tahun selalu air naik,” ujar mantan Ketua Lembaga Pengembangan Jasa Konstruksi (LPJK) Provinsi Kalsel ini.

BACA: Calap (Banjir) dan Format Masa Depan Kota Banjarmasin

 Lalu, apakah ada yang salah dalam pengaturan perkotaan sehingga memunculkan calap itu? tanya host. “Jadi kesalahan mendasar, kita dalam mengatur tidak ramah lingkungan. Artinya tidak memperhatikan karakteristik Kota Banjarmasin. Beda dengan kota yang awalnya daratan. Saat ini ditumpuki tanah-tanah dari daerah ke Banjarmasin, sehingga yang dulunya rawa berubah menjadi daratan,” bebernya.

Dengan keadaan ini, jelasnya, menimbulkan semakin naik air dipermukaan pada sekitarnya. Ia menilai, problem yang dihadapi kini, karena kita tidak taat asas yakni asas dalam hal melihat kondisi lingkungan, dan asas regulasi yang mengatur. “Jadi harapannya harus ada road map yang jelas, dan didukung program-program. Dan tidak hanya bicara satu periode kepemimpinan.  Agar Banjarmasin layak huni, dengan memberikan kenyaman dan keamanan bagi penghuni kota,” imbuhnya.

Untuk lebih lengkapnya, dapat diakses dan ditontong  di media sosial via Youtube, IG, FB jrektv. (jejakrekam)

Penulis Afdi

Tinggalkan Komentar

Alamat email anda tidak akan disiarkan.