Kadar Garam Tinggi di Intake Sungai Bilu, PAM Bandarmasih Kurangi Kapasitas Produksi Air Bersih 15 Persen

0

INTRUSI air laut yang sudah masuk ke Sungai Martapura sat musim kemarau panjang ini, membuat kapasitas produksi bahan baku pengolahan air bersih milik PT Air Minum (PAM) Bandarmasih berkurang.

TINGGINYA kadar garam itu terjadi di Intake Sungai Bilu yang mengambil air baku dari Sungai Martapura. Masuknya air laut itu dilaporkan telah terjadi pada akhir Agustus hingga kini.

Alhasil, PAM Bandarmasih menerapkan pencampuran air olahan Intake Sungai Bilu dengan Instlasi Pengolahan Air (IPA) II Pramuka, demi mengurangi kadar garam agar layak dikonsumsi para pelanggan.

Senior Manajer Produksi dan Distribusi PAM Bandarmasih, Zulbadi mengatakan saat ini kadar garam di Sungai Martapura, terutama di kawasan Intake Sungai Bilu sudah mencapai 1.446 par per million (ppm).

“Sedangkan, syarat yang diperbolehkan untuk diolah menjadi air bersih hanya 250 ppm saja. Padahal, pada akhir Agustus lalu, hanya 1.300 Ppm, akibatnya terjadi penurunan produksi air bersih mencapai 10-15 persen,” kata Zulbadi kepada jejakrekam.com, Rabu (13/9/2023).

BACA : Resmikan SPAM Banjarbakula, Jokowi Sebut Bisa Suplai Air Bersih bagi 60 Ribu Rumah Tangga

Meski terjadi penurunan produksi dan distribusi air bersih, Zulbadi memastikan tidak akan mengganggu pasokan air leding yang mengalir ke rumah pelanggan.

Untuk diketahui, berdasar data PAM Bandarmasih per 1 Agustus 2023, tercatat 199.537 pelanggan aktif yang menikmati olahan leding pabrik air milik Pemkot Banjarmasin dan Pemprov Kalsel.

Sementara, kapasitas produksi air bersih PAM Bandarmasih adalah 2.350 liter per detik yang berasal dari dua sumber air. Yakni, Sungai Martapura di Intake Sungai Bilu dan Intake Sungai Tabuk.

BACA JUGA : Waspada Bencana Hidrometeorologi Melanda, Akademisi Uniska Khawatir Berlanjut Krisis Air Bersih

Sementara itu, Walikota Banjarmasin Ibnu Sina memastikan pasokan air bersih bagi warga kota masih terbilang aman. Data ini diungkap Walikota Ibnu Sina saat menyampaikan paparan di Rakornas Air Minum dan Sanitasi tahun 2023 di Swissotel Pantai Indah Kapuk, Jakarta, Selasa (12/9/2023).

Menurut dia, dua perusahaan daerah milik Pemkot Banjarmasin yakni PT AM Bandarmasih dan Perumda PAL Domestik Banjarmasin telah bisa optimal dalam pelayanan air minum dan sanitasi, bahkan masuk dalam kategori 12 persen.

“Cakupan layanan PAM Bandarmasih sudah di angka 96 persen secara keseluruhan. Sementara, Indonesia baru mencapai 12 persen,” tutur Ibnu Sina.

BACA JUGA : Injak Usia 49 Tahun, Walikota Ibnu Sina Minta Layanan Air Bersih PDAM Bandarmasih 24 Jam

Ketua Aliansi Kabupaten Kota Peduli Sanitasi (AKKOPSI) ini memastikan bibit penyakit dalam bawaan air minum olahan PAM Bandarmasih juga telah disterilkan.

Dia menjelaskan sumber air baku yang memasok PAM Bandarmasih itu berasal dari tiga sumber. Yakni, irigasi Riam Kanan,  air SPAM Banjarbakula dan DAS Sungai Martapura, terutama di Sungai Bilu dan Sungai Tabuk.

“Saat ini, distribusi air bersih sudah mencapai ke pelosok Kota Banjarmasin yakni kawasan Pulau Bromo, Mantuil, Banjarmasin Selatan. Mengenai tarif pemasangan baru, PAM Bandarmasih hanya mematok tarif biaya bahan dan upah saja,” imbuh Ibnu Sina.(jejakrekam)

Penulis Fery Oktavian
Editor Ipik Gandamana

Tinggalkan Komentar

Alamat email anda tidak akan disiarkan.