Foto : Arpawi
DARI hasil pemeriksaan dan temuan Inspektorat Banjarmasin yang di pimpin James Fudhoil Yamin menyatakan Sekdakot Banjarmasin non aktif, Hamli Kursani telah melakukan tindakan indisipliner.
“SEBENARNYA ini merupakan kewenangan dari BKD. Karena tugas Inspektorat sudah selesai, ketika telah melakukan pemeriksaan. Hasilnya pun juga sudah disampaikan kepada Walikota Banjarmasin,” ucap James Fudhoil.
Kendati demikian, mantan Kepala Kejaksaan Negeri Banjarbaru ini mengatakan hal tersebut masih dipelajari. Pasalnya persoalan ini sudah bergulir ke Gubernur Kalsel. “Mengapa melibatkan Gubernur? Makanya kita bicara aturan harus cermat dan teliti,” ucapnya.
Ia pun meminta, dari pihak yang mempermasalahkan keputusan Walikota ini jangan hanya sekadar bicara, tetapi tidak teliti. Karena, hal itu sudah dijelaskan pada PP Nomor 53 Tahun 2010 Tentang Disiplin Pegawai Negeri Sipil. “Bahwa penjatuhan hukuman disiplin untuk sekretaris daerah itu berada dikewenangan Gubernur,” ucapnya.
Sementara itu, Sekdakot Banjarmasin non aktif Hamli Kursani mengaku telah bertemu empat mata bersama Ibnu Sina. Bukan tanpa alasan, hal ini dilakukannya demi mencari jalan keluar terbaik. “Saya tak mau juga ribut. Tunggulah. Mudah-mudahan ini untuk kebaikan semua,” ucapnya kepada jejakrekam.com.
Hamli mengatakan, bahwa hal ini didasarinya, karena tak enak hati. Sebab, disatu sisi Walikota sebagai pimpinannya. “Pak Ibnu menyambut baik dan saling memahami dan saya meminta maaf kalau ada hal hal yang salah,” katanya.
Usai melakukan pertemuan, Ketua Majelis Pertimbangan Penjatuhan Hukuman Disiplin ASN Pemkot Banjarmasin ini menyatakan telah berkomitmen untuk cooling down. Ia pun menghargai, bahwa bagaimana pun Walikota ini merupakan pimpinannya. “Aku tak menghendaki hal-hal yang terlalu prontal. Jadi cooling down saja, agar situasi tidak bertambah panas. Kita cari solusi yang baik,” ujarnya.
Ditanya terkait dugaan tindakan indisipliner yang dilakukannya terbukti oleh Kepala Inspektorat Kota Banjarmasin James Fudhoil, Hamli menjawabnya hasil tersebut belum bisa diambil pedoman. “Itu malah memperkeruh suasana. Cooling down saja demi kebaikan daerah. Sembari Walikota Banjarmasin mencarikan solusinya seperti apa,” pungkasnya.(jejakrekam)