Ukir Prestasi Dunia, Menpora Imam Nahrawi Ganjar Fauzan Noor Bonus Rp 40 Juta

0

TITEL juara dunia yang diraih Fauzan Noor dan mengharumkan nama Indonesia dalam Kejuaraan Dunia Karate Tradisional (ITKF) di Praha, Republik Ceko, awal Januari 2018, akhirnya berbuah bonus Rp 40 juta dari Menteri Pemuda dan Olahraga (Menpora) Imam Nahrawi.

FAUZAN Noor bersama sang pelatih Mustafa diundang Menpora Imam Nahrawi, bersama atlet-atlet Indonesia yang meraih medali emas dari kejuaraan internasional lainnya, seperti juara catur dunia FIDE World Championship U-10 di Belarusia, akhir Juni 2018, Samantha Edithso serta 17 atlet wushu yang mengukir prestasi serupa di Kantor Pusat Kemenpora, Jalan Gerbang Pemuda Nomor 3, Senayan, Jakarta Pusat, Senin (23/7/2018).

Menariknya, tak hanya Fauzan Noor yang diganjar bonus, pelatihnya Mustafa yang juga pernah jadi jawara karate tradisional dunia kategori kata juga berhak membawa pulang uang Rp 25 juta dari Menpora. Acara itu juga dihadiri Duta Besar Indonesia untuk Republik Ceko, Aulia A Rachman serta Ketua FORMI Nasional, Hayono Isman dan Kepala Dinas Pemuda dan Olahraga Provinsi Kalsel, Zakly Aswan, serta anggota DPRD Kalsel HM Rosehan Noor Bachri.

Di hadapan Menpora, Fauzan Noor didampingi Mustafa menceritakan perjalanannya menuju Kejuaraan Dunia ITKF di Praha, Republik Ceko, serta berhadapan dengan rivalnya, karate tuan rumah dalam kategori kumite (pertarungan). “Musuh saya itu badannya jauh lebih besar dibandingkan saya. Tapi, alhamdulillah, banyak pukulan dan tendangan yang dinilai wasit jadi poin. Makanya, saya akhirnya keluar sebagai juara,” ucap Fauzan Noor, bercerita.

Menariknya, dalam percakapan dengan HM Rosehan NB yang juga pegiat olahraga Kalsel ini, terdengar pernyataan dari Fauzan Noor untuk berkeinginan menjadi anggota polisi. “Itu saya dengar langsung dari mulut Fauzan Noor. Makanya, saya mengutip pernyataan Fauzan Noor yang berterima kasih kepada Gubernur Kalsel Sahbirin Noor, Kapolda Kalsel Irjen Pol Rachmat Mulyana, Danrem 101/Antasari Kolonel Inf Yudianto Putrajaya dan Walikota Banjarmasin Ibnu Sina, masyarakat Kalsel dan media massa atas apresiasinya selama ini,” kata Rosehan Noor Bachri kepada jejakrekam.com, Senin (23/7/2018).

Dalam kesempatan itu, Ketua Badan Pembentukan Perda DPRD Kalsel ini berharap agar Kemenpora segera membuat regulasi dalam bentuk UU yang bisa menyambung dengan daerah, dalam mengangkat kesejahteraan para atlet berprestasi. “Jangan sampai nanti malah Kemenpora didemo para atlet berprestasi, ketika tidak menggubris. Sebab, saya pernah didemo para atlet berprestasi di Kalsel,” kata Rosehan, berbicara di hadapan Menpora Imam Nahrawi yang merupakan koleganya sewaktu di PKB itu.

Menurut Rosehan, dulu di Kalsel, ada beberapa atlet berprestasi seperti M Ricky Fajar Adi Putra, Fahriansyah, Gina Faritha, Hero Pariyono, M Noor Riady dan Ahmad Firdaus serta lainnya diangkat menjadi CPNS. “Kesejahteraan para atlet perlu diapresiasi tinggi, baik berprestasi di level PON, Sea Games, Asian Games dan even nasional dan internasional,” tuturnya.

Meski kini pengangkatan CPNS terbilang rumit karena harus terkoneksi dengan sistem online, Rosehan melihat peluang itu masih bisa dilakukan dengan membuat sebuah produk hukum berlaku secara nasional, khusus bagi para pahlawan olahraga dan lainnya yang berjasa mengangkat nama Indonesia di kancah internasional.(jejakrekam)

 

Penulis Didi GS
Editor Didi G Sanusi

Tinggalkan Komentar

Alamat email anda tidak akan disiarkan.