Dibantu IDB, ULM Kini Terapkan Sistem Pembelajaran Online

0

TOPIK Revolusi Industri 4.0 semakin hangat diperbincangkan oleh berbagai kalangan. Perguruan tinggi dituntut mampu menjawab tantangan Revolusi Industri 4.0, termasuk jadi isu yang diangkat dalam dialog dengan Rektor Universitas Lambung Mangkurat (ULM) Prof Dr Sutarto Hadi.

BERTAJUK Sutarto Bicara ULM Meraih Prestasi dan Kepercayaan, dialog yang dihelat di Ruang Senat Lantai 3, Gedung Rektorat ULM, Senin (15/10/2018), tak hanya dihadiri civitas akademika, alumni ULM, juga kalangan awak media.

Sutarto menjelaskan saat ini ULM telah menerapkan dan mengembangkan sistem pembelajaran berbasis online atau dalam jaringan (daring). Ini setelah mendapat kucuran dana dari Islamic Development Bank (IDB) yang meluncurkan program IDB 7 in 1 yaitu tujuh perguruan tinggi bergabung menjadi satu.

“Termasuk di dalamnya adalah ULM yang menerapkan program IDB 7 in 1. Yakni, menyatukan tujuh perguruan tinggi dalam program pembelajaran bersama. Jadi, mahasiswa tidak hanya dari ULM yang bisa mengakses, namun mahasiswa yang ada di perguruan tinggi lain juga bisa memanfaatkan program ini,” kata Sutarto Hadi.

Pakar pendidikan matematika ini memastikan dengan keunggulan ULM studi di bidang lahan basah, maka mata kuliah yang diajarkan di kampus berkenaan dengan lingkungan lahan basah yang ada di Kalsel.

“Jadi, kalau ada yang ingin belajar tentang lingkungan lahan basah dapat belajar di sini tanpa harus orangnya datang ke sini. Karena, sudah terkoneksi dengan sistem sistem online,” papar jebolan Universiteit Twente.

Sutarto menargetkan sebanyak 70 persen dosen ULM memiliki konten e-learning baik berupa video, grafis maupun power point, sehingga ke depan perkuliahan di ULM tidak hanya berada dalam satu ruangan.

“Untuk server sudah disediakan, tinggal meng-upload materi perkuliahan. Jadi, siapa saja bisa mengakses. Bagi dosen yang mengembangkan materi e-Learning, diberikan insentif,” kata guru besar FKIP ULM ini.

Ia menjelaskan materi perkuliahan e-Learning tidak hanya terfokus program studi Humaniora, namun juga menyentuh  program studi saintek.

“Infrastruktur penunjang telah kami siapkan di gedung baru ULM. Di gedung itu telah ditanam cyber optic. Kemarin, saya minta tambahan dana Rp 1 miliar dan disetujui untuk menambah cyber optic untuk memperkuat jaringan,” ucap mantan Pembantu Rektor IV Unlam, era Prof Ruslan ini.

Masih menurut Sutarto, ULM juga telah menerapkan blended learning yaitu perpaduan pembelajaran konvensional tatap muka dan pembelajaran dalam jaringan (daring).

“Sekarang, 100 persen pembelajaran di ULM masih secara konvensional. Nah, secara pelan-pelan akan mempadukan 80 persen pembelajaran konvensional dan 20 persen pembelajaran daring,” tutur Sutarto.

Dia menargetkan ke depan, ULM akan menerapkan 50 persen pembelajaran konvensional dan 50 persen pembelajaran daring.(jejakrekam)

Penulis Ahmad Husaini
Editor DidI GS

Tinggalkan Komentar

Alamat email anda tidak akan disiarkan.