Haul Akbar ke-71, Kawasan Kubah Habib Basirih Memutih

1

LAUTAN manusia yang didominasi busana putih-putih mewarnai kawasan makam Habib Hamid bin Abbas Bahasyim atau dikenal dengan Habib Basirih, Minggu (4/2/2018) bertepatan dengan 18 Jumadil Awwal 1439 Hijriyah.  Kawasan kubah yang terletak di Jalan Keramat RT 13, Kelurahan Basirih, Kecamatan Banjarmasin Selatan dipenuhi ribuan jamaah yang memperingati hari wafatnya Habib Basirih.

SELAMA ini, kawasan Kubah Habib Basirih merupakan salah satu destinasi wisata religi yang ada di Banjarmasin. Tak mengherankan, jika berbagai penjuru datang memperingati haul akbar ke-71 tahun.

Ulama kharismatik Banjarmasin KH Ahmad Zuhdiannor alias Guru Zuhdi dan Habib Segaf Baharun dari Ponpes Dahwa Bangil, Jawa Timur memberikan tausyiah. Tampak pula, Walikota Banjarmasin Ibnu Sina, mantan Bupati Banjar Sultan Khairul Saleh, para habaib, Wabup Banjar Saidi Mansyur, Wakil Kapolresta Banjarmasin AKBP Guntur Herditrianto, serta para perwakilan Raja-Raja dari Nusantara dan sejumlah anggota DPRD Banjarmasin, turut membaur bersama lautan jamaah.

Manaqib Habib Basirih pun dibacakan Habib Fathur bin Eidrus Bahasyim dalam haul ke-71 ini. Sosok Habib Hamid bin Abbas Bahasyim tergolong seorang alim ulama dan waliyullah yang nyeleneh. Banyak perilaku sang habib yang aneh, hingga warga sekitar menyebutnya seperti orang gila. Padahal, keseharian Habib Hamid merupakan guru agama dan mengaji Islam di Kampung Basirih, ketika itu.

“Kebiasaan Habib Hamid semasa hidup sering berkhalwat di darat dan air. Jika berada di dalam air, beliau sering berendam di sungai atau sumur, sembari melazimkan zikir dengan waktu yang lama. Saat berada di darat, beliau berzikir sambil berada di pucuk pohon kelapa,” tutur Habib Fathur.

Bahkan, Habib Basirih ini juga sering mengumpulkan kayu-kayu atau ranting pohon yang larut di sungai, hingga menumpuk banyak. Kayu-kayu ini tidak dipakainya untuk sumber penghasilan seperti kebanyakan orang, tapi dijadikan alas tidur.

Walau dianggap aneh, ternyata Habib Basirih masyhur dengan berbagai karomahnya. Hal ini yang membuatnya berbeda dengan kebanyakan orang. Saat sering melakukan khalwat di sumur dekat lokasi makamnya kini, airnya tidak pernah asin, padahal Sungai Barito itu saat itu diintrusi air laut.

Selama hidupnya, Habib Basirih juga dikenal memiliki kemampuan indera keenam yang tajam. Pernah ada kejadian semasa hidupnya, seorang kapten kapal yang merupakan ayah dari sahabatnya hendak tenggelam di perairan Bawean, Gresik, Jawa Timur. Kapalnya hampir karam. Di saat genting itu, sang kapten berteriak meminta pertolongan Habib Basirih.

“Di saat yang sama, warga di kampung Basirih malah terheran-heran melihat sang Habib tak henti-hentinya menimba air di sumurnya. Pas ditanya warga, Habib Hamid menjawab  kalau dia sedang menolong seorang kapten kapal yang kapalnya hendak karam. Warga memandangnya aneh dan tak masuk di akal,” kata Ketua Panitia Pelaksana Haul ke-71 Habib Basirih ini.

Ajaibnya, beberapa waktu kemudian, sang kapten datang menemui Habib dan mengucapkan terima kasih atas pertolongannya, karena kapalnya tak jadi tenggelam. Padahal kapten itu berada di Jawa Timur, berteriak meminta tolong, sementara Habib Hamid berada di Banjarmasin.

Sementara itu, Walikota Ibnu Sina dalam sambutannya, berharap dengan berkumpul dan bersilaturahmi dalam peringatan haul ke-71 Habib Basirih bisa kembali menumbuhkan rasa cinta kepada Nabi Muhammad SAW serta keturunan beliau. “Masya Allah, luar biasa dalam haulan kali yang hadir ratusan ribu jamaah. Ya, tidak seperti tahun yang lalu. Saya tadi melihat, jamaahnya padat dari Jembatan Basirih hingga ke sepanjang jalan di kawasan Kubah Habib Basirih ini dipadati umat,” tutur Ibnu Sina.

Dia berharap keberkahan dari seorang makam auliya Allah ini, memberi keberkahan serupa bagi Banjarmasin. “Sebab, jika umat suatu negeri beriman kepada Allah SWT, maka Dia akan menurunkan berkah dari langit dan bumi,” tandasnya.(jejakrekam)

Penulis : Asyikin/Sirajuddin

Editor   : Didi G Sanusi

Foto      : Sirajuddin

 

1 Komentar
  1. buyut habib basirih berkata

    yang baca manaqib..habib fuad hasan bahasyim

Tinggalkan Komentar

Alamat email anda tidak akan disiarkan.