Gedung Tjung Hua Tjung Hui Lenyap, Rencana Gedung Parkir 6 Lantai di Atas Kertas

0

DULU sebelum rata dengan tanah, areal parkir yang kini dikelola pihak ketiga yang ditunjuk Pemkot Banjarmasin di Jalan Pangeran Samudera itu merupakan bekas gedung Tjung Hua Tjung Hui.

GEDUNG yang menjadi wahana pertemuan warga Tionghoa Banjarmasin, sebenarnya berdiri cukup megah. Dengan model bangunan lawas ala kolonial, bagian depan berundak-undak, akhirnya rata dengan tanah pada 2000-an.

Rencananya di bekas bangunan yang kemudian dikuasai para pejuang dan aktivis 1966 itu, didirikan gedung parkir 6 lantai . Tapi, rencana tinggal rencana. Bangunan yang sempat ditempati BP7, hingga kantor koran Media Masyarakat, kini telah berubah menjadi areal parkir dikelola pihak swasta yang ditunjuk Pemkot Banjarmasin.

Ahli waris pemilik kantor Media Masyarakat (MM) yang dulu dibidani Anang Adenansi, Anang Rosadi Adenansi mengakui cukup terkejut ketika bekas Gedung Tjung Hua Tjung Hui tidak jadi berdiri gedung parkir yang rencananya dibangun pengusaha properti, Donny Witono lewat bendera PT Menara Agung Pusaka.

“Waktu itu, memang ada rencana antara Walikota Banjarmasin Sofyan Arpan (periode 1999-2004) dengan Donny Witono untuk memanfaatkan lahan bekas Gedung Tjung Hua Tjung Hui jadi gedung parkir enam lantai. Tapi, rencana itu hanya di atas kertas, tak pernah terwujud sampai sekarang,” beber Anang Rosadi Adenansi kepada jejakrekam.com, Jumat (17/9/2021).

BACA : Pegang Permendagri dan Takut Digugat, Aset Pemkot Banjarmasin Bermasalah Ditinjau Ulang

Menurut Anang Rosadi, ia sebagai ahli waris Kantor Media Masyarakat dan Gawi Manuntung bersedia pindah, karena akan dibangun gedung parkir yang tembus ke Jalan Hasanuddin HM, persis di samping Gang Penatu.

“Kami pun bersedia dibayar ganti rugi seadanya. Uangnya itu kami gunakan untuk memulai pekerjaan jalan kembar Teluk Dalam (Jalan Sutoyo S). Ini atas permintaan almarhum Walikota Sofyan Arpan,” ucap Anang Rosadi, sembari memperlihatkan memo dari sang walikota.

Tujuan penataan jalan kembar di kawasan Teluk Dalam diakui Anang Rosadi, agar lebih tertata dan menjaga fungsi sungai. Bahkan, jarak antara jalan dan jembatan dalam radius tertentu sudah ditentukan demi menjaga sirkulasi air.

“Konsep jalan kembar di Teluk Dalam itu juga untuk mengurai kemacetan menuju ke arah Pelabuhan Trisakti. Sayang, konsep jalan kembar malah dibiarkan pemerintah kota sehingga kini kawasan Teluk Dalam tampak kumuh lagi,” kata mantan anggota DPRD Kalsel.

BACA JUGA : Sepenggal Cerita Gang Penatu yang Masih Tersisa

Begitu mendengar Donny Witono sudah tutup usia pada Rabu (15/9/2021) lalu, Anang Rosadi mengingatkan kembali agar pemerintah kota menepati janji untuk segera membangun gedung parkir.

Menurut dia, dengan tingkat kepadatan lalu lintas serta kesibukan tinggi di kawasan Pasar Sudimampir dan sekitarnya, kebutuhan gedung parkir itu sangat penting.

“Saya juga pernah berperkara dalam gugatan perdata soal lahan eks Kamboja yang kini bisa dimanfaatkan jadi ruang terbuka hijau. Saya juga dapat surat kuasa dari ahli waris eks pekuburan Kamboja,” ucap Ketua LSM Mamfus ini.

Diawali era Walikota HA Yudhi Wahyudi, Walikota Muhidin hingga Walikota Ibnu Sina, baru RTH Kamboja bisa terbangun dengan apik. Menurut Anang Rosadi, jika berbicara harga tanah, posisi lahan eks Gedung Tjung Hua Tjung Hui itu tergolong tinggi karena berada di pusat kota.

BACA JUGA : Berawal dari Langgar Berdiri Masjid Noor, Masjidnya Para Pedagang

Rosadi tak memungkiri sebenarnya status Gedung Tjung Hua Tjung Hui itu merupakan aset pemerintah China, yang dirampas akibat gejolak 1966, hingga menjadi aset pemerintah dan aktivis.

Berbeda, menurut Rosadi, bekas kantor harian Media Masyarakat yang didirikan Anang Adenansi merupakan aset pribadi milik seorang dokter gigi keturunan Tionghoa.

“Memang, ketika Walikota Sofyan Arpan meninggal dunia, banyak janji yang belum bisa terealisasi. Bukan kami membuka luka lama, tapi mengingatkan agar Pemkot Banjarmasin menepati janji untuk mendirikan gedung parkir sesuai rencana awal,” beber Rosadi.(jejakrekam)

Penulis Asyikin/Didi GS
Editor Didi G Sanusi

Tinggalkan Komentar

Alamat email anda tidak akan disiarkan.