Sungai Tatas Dikeruk, Sisa Kerukan dalam Karung Dibiarkan Berserakan Bikin Trotoar Kotor

0

SISA lumpur dan endapan sampah yang dikeruk tak terangkut di sepanjang Jalan R Soeprato, usai aliran Sungai Tatas yang mengelilingi Masjid Raya Sabilal Muhtadin dikeruk.

HASIL kerukan dimuat dari karung yang dibiarkan berserakan hingga melebar dan menutup sebagian trotoar yang menjadi akses bagi pejalan kaki. Dari pantauan jejakrekam.com, sisa galian sungai ini, berserakan mulai Taman Edukasi Lalu Lintas hingga gerbang masuk pintu utama Masjid Sabilal Muhtadin di Jalan Merdeka, Banjarmasin.

Pengerukan Sungai Tatas ini masuk dalam program pemeliharaan atau pembersihan sungai-sungai sedang pada Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (PUPR) Kota Banjarmasin.

Dalam ekspose Dinas PUPR Kota Banjarmasin pada Oktober 2023 lalu, untuk program pemeliharaan atau pembersihan sungai-sungai sedang ditarget sepanjang 3,35 kilometer pada 2023. Alokasi anggaran disiapkan Rp 4 miliar lebih.

BACA : Fungsikan Kembali Sungai Guring Lewat Normalisasi Bukan Malah Ditidurkan Jadi Saluran Drainase

Merespons kondisi itu, Wakil Ketua III DPRD Kota Banjarmasin Afrizaldi langsung bereaksi. Menurut dia, seharusnya proyek pengerukan sungai itu dibarengi dengan pembersihan kawasan sisa endapan atau lumpur.

“Ini kan supaya tidak terlihat kotor dan terkesan menjadi kumuh,” ucap Afrizadli kepada jejakrekam.com, saat ditemui di Gedung DPRD Kota Banjarmasin, Senin (11/12/2023).

Afrizaldi menduga belum dilakukan pembersihan segera ini adalah karena masih menghitung volume pekerjaan pengerukan sungai keseluruhan di kawasan tersebut. “Karena biasanya hitungannya per karung. Itu prediksi saya, karena mungkin proses perhitungannya belum dilaksanakan,” kata Sekretaris Fraksi PAN DPRD Banjarmasin ini.

BACA JUGA : Airnya Tercemar Logam Berat, Puluhan Tahun Tak Dikeruk Sungai Martapura Kian Dangkal

Namun, Afrizaldi tetap menyayangkan karena pembersihan ini tidak langsung dilakuka oleh pihak rekanan, terlebih lagi kawasan Sungai Tatas merupakan pusat Kota Banjarmasin, sehingga memberi potret kurang sedap bagi pengguna jalan.

“Tapi memang itu seharusnya segera. Artinya angkut lalu bereskan. Jangan sampai menumpuk,” kata Afrizaldi.(jejakrekam)

Penulis Ferry Oktavian
Editor Ipik Gandamana

Tinggalkan Komentar

Alamat email anda tidak akan disiarkan.