Kekhawatiran Bertambahnya Gepeng Dari Fenomena Warga Pendatang Lewat Arus Balik

0

ARUS balik lebaran selalu menyimpan kisah. Bagaimana tidak, para pendatang dari luar daerah berusaha mengadu nasib di perkotaan.

TERMASUK di Kota Banjarmasin. Tiap tahun jumlah penduduknya bisa dikatakan selalu bertambah, dan fenomena ini kerap muncul seiring dengan arus balik pasca lebaran

Walikota Banjarmasin, H Ibnu Sina sendiri tak menampik akan hal tersebut. SSetiap tahun sepertinya memang bertambah,” ucapnya Rabu (24/4/2024).

Tak tinggal diam akan hal tersebut, Ibnu pun meminta pihak-pihak terkait agar bisa mendeteksi dan mendata para warga pendatang yang masuk ini. “Setiap tahun kita minta camat, lurah, RT/RW kalau ada penduduk baru harus dideteksi dan segera dilaporkan,” ungkapnya.

BACA: Arus Balik Pendatang Pasca Lebaran, Antisipasi Bertambahnya Pengangguran Di Banjarmasin

“Pastinya mereka lebih tau soal kondisi permukiman sekitar. Bisa saja kan yang di sebuah rumah itu awalnya cuma berdua, tapi tapi tiba-tiba jadi 10 orang, RT pasti tahu,” sambungnya.

Meski tau akan kondisi ini, dirinya mengaku tak bisa serta merta melarang para warga pendatang ini untuk masuk dan mencoba peruntungan di Kota Banjarmasin. “Tapi sekali lagi saya ingatkan, yang penting harus terdata,” ujarnya.

Hal tersebut agar memastikan, terkait dengan kesejahteraan mereka. Sebab dikhawatirkan bukannya menambah tenaga kerja, yang ada malah menambah gelandang dan pengemis (gepeng).

“Kerjasama nantinya antara camat dan Dinas Sosial atau Dinas Koperasi Usaha Mikro dan Tenaga Kerja. Semestinya, mereka juga harus cabut berkas kependudukan di daerah asalnya,” tandasnya.

Sementara itu, Sekretaris Daerah Kota Banjarmasin, Ikhsan Budiman menekankan, agar instansi-instansi yang terkait bisa turun langsung ke lapangan, tanpa harus menunggu laporan.

“Mereka ini RT/RW hingga Lurah bisa turun bersama pihak Dinas Kependudukan dan Catatan Sipil (Disdukcapil) untuk mendata,” tekannya.

Ia menerangkan, fenomena bertambahnya jumlah penduduk pasca lebaran sudah kerap terjadi di kota-kota besar, termasuk Banjarmasin. “Makanya harus kita sikapi fenomena itu. Apalagi Kalimantan ini beririsan dengan Ibu Kota Nusantara (IKN),” pungkasnya.

BACA JUGA: Penghuni Kolong Jembatan Antasari Harapankan Bantuan Sosial

Dari Disdukcapil Kota Banjarmasin sendiri menanggapi ini, diungkapkan oleh Kepala Dinas, Yusna Irawan mengaku, masih belum bisa mendata ada berapa jumlah pendatang yang masuk hingga sekarang. “Mereka hanya bisa mendata jika warga dari luar Banjarmasin itu melakukan permohonan,” ujarnya.

Ia menerangkan, sampai saat ini belum mendapatkan laporan terkait dengan warga pendatang.

Jika nantinya ada warga yang melakukan pelaporan dan permohonan, mereka baru bisa mendata warga tersebut dari luar kota.

“Untuk warga pendatang, diharapkan yang ingin menetap atau bekerja di Banjarmasin bisa melaporkan langsung ke Disdukcapil, dan nantinya akan menerbitkan Pemantauan dan Pendataan (PNP),” tutupnya.(jejakrekam)

Penulis Fery Hidayat
Editor Ahmad Riyadi

Tinggalkan Komentar

Alamat email anda tidak akan disiarkan.