TNI Tidak Boleh Meninggalkan Ulama dan Ulama Tidak Boleh Meninggalkan TNI

0

DANREM 101/Antasari Kolonel Inf Yudianto Putrajaya mengatakan, TNI merupakan berasal dari rakyat, karenanya harus dekat dengan rakyat, khususnya dengan kalangan ulama.

TNI dan ulama adalah sahabat sejati. Sebagai sahabat sejati, TNI tidak boleh meninggalkan ulama. Begitu juga sebaliknya. Ini sebagai wujud menjaga hubungan batin di antara keduanya,” ujar Putra saat bertandang ke kediaman KH Asmuni (Guru Danau).

Menurutnya, wujud kemitraan TNI dan ulama sesuai dengan zaman. Dalam arti, keduanya adalah sahabat sejati sejak awal. Maka jangan ada yang meninggalkan sahabatnya di tengah jalan. “Hubungan batin ini harus ditingkatkan,” kata Dansatgas Bakti Sosial TNI Manunggal KB-Kesehatan tahun 2018 yang dipusatkan di Hulu Sungai Utara (HSU) ini.

Menurut Putra, di masa sekarang ini, TNI perlu mengembangkan kerja-kerja nyata dalam suasana nyata masyarakat. Misalnya, dengan berbaur bersama masyarakat di pedesaan untuk ikut berkecimpung di lembaga pendidikan keagamaan.

“Mungkin dapat dikembangkan kerjasama di masa tanpa perang ini, yang artinya kerja-kerja nyata di lapangan. Dulu ABRI Masuk Desa, sekarang TNI mungkin juga masuk desa dan berada di tengah-tengah masyarakat, misalnya di lembaga pendidikan keagamaan,” tuturnya.

Ia mengatakan, perlu adanya pengembangan mentalitas kerohanian pada diri prajurit TNI. Sebab, TNI juga bagian dari umat beragama yang tidak lepas dari kegiatan kerohanian. “Bisa dilakukan dalam bentuk pengembangan mentalitas kerohanian dari aparat TNI, mereka juga umat beragama. Tentu sesuai dengan agamanya masing-masing,” pungkasnya.(jejakrekam)

Penulis Asyikin
Editor Andi Oktaviani

Tinggalkan Komentar

Alamat email anda tidak akan disiarkan.