Bergenre Mistis, Mahasiswa Pendidikan Sendratasik FKIP ULM Gelar Drama Tarian ‘Kuyang’

0

“KU Sandang Hagan Nang DisaYANG” karya mahasiswa Pendidikan Sendratasik FKIP ULM dalam pagelaran Sendratasik Berkarya 13 akan segera tayang di Balairung Sari Taman Budaya Kalimantan Selatan pada Sabtu (16/12/2023) mendatang.

DISUTRADARAI Na’im Al Katiri, persembahan ini berkonsep tentang urban legend di Kalimantan Selatan. “Kami mengangkat genre horor yaitu tentang urband legend ‘Kuyang’ dengan latar waktu sekitar tahun 1970 an dan latar tempat di daerah Hulu Sungai atau tepatnya di Kandangan,” ucap Na’im pada perhelatan konferensi pers, Jumat (1/12/2023).

Mahasiswa semester 7 itu menerangkan dipilihnya drama tarian bergenre horor ini dimaksudkan untuk mengenalkan  kepada orang banyak tentang sudut pandang lain mengenai ‘Kuyang’ dan mengajak khalayak banyak untuk tidak memakai sesuatu yang instan dalam menuluskan suatu keinginan.

BACA : Kuyang, Vlog Dan Tanah Banyuku; Film Kearifan Lokal Garapan Sineas HSS Makin Menggeliat

“Genre horor atau mistis ini merupakan pertama kalinya di Sendratasik Berkarya. Diluaran orang-orang beranggapan Kuyang itu adalah hantu yang mengerikan. Padahal ada sudut pandang lain yang belum diketahui mengenai Kuyang ini,” ujar Na’im.

Ditambahkan Asisten Sutradara Muhammad Raihan, melalui genre mistis ini pihaknya sudah mempersiapkan diri sejak Bulan Oktober hingga saat ini.

“Mulai dari survey ke berbagai narasumber terpecaya mengenai kuyang ini yang kemudian kami rangkum menjadi naskah, dilanjutkan persiapan musik, tari, aktor dan lainnya sudah berjalan 2 bulan terakhir,” sebutnya.

BACA JUGA : Masukan Tokoh Kandangan, Film Pendek Kuyang Segera Dirilis Content Creator Banua

Raihan mengatakan pesan penting dalam pagelaran ini yaitu sesuatu yang diinginkan jangan dilakukan secara instan.

“Ketika kita ingin mencapai sesuatu jangan memakai ilmu-ilmu hitam didalamnya. Tetapi berusaha sekuat tenaga yang disertai doa, kemudian menyerahkan hasilnya kepada Allah SWT,” jelasnya.

Adapun target penonton dalam pagelaran ini, disampaikan pimpinan produksi Annisa Nava Syara pihaknya melakukan pementasan sebanyak 1x dengan memaksimalkan ruang di Balairung Sari Taman Budaya sekitar 200 penonton.

“Untuk target sebenarnya sebanyak-banyaknya tapi kami memaksimalkan di gedung pementasan itu saja. Saat ini tiket pun alhamdulillah sudah habis terjual yang tersisa hanya sedikit tiket OTS. Itupun kami tidak menyangka alhamdulillah antusias penonton cukup tinggi, karena pada dasarnya Sendratasik Berkarya ini merupakan program dari dua mata kuliah, manajemen pergelaran seni dan pergelaran seni pertunjukan,”pungkasnya.(jejakrekam)

Penulis Sheila Farazela
Editor Fahriza

Tinggalkan Komentar

Alamat email anda tidak akan disiarkan.