Buku Karya Penulis Lokal Tambah Koleksi Buku Perpustakaan Palnam

0

KOLEKSI buku yang tersedia di Perpustakaan Palnam kian beragam, bukan hanya karya-karya penulis beken tersedia, penulis lokal pun kebagian tempat di ruang deposit Perpustakaan ini.

SUMASNO Hadi penulis dan pemilik penerbitan lokal Artikata menyerahkan beberapa karya yang sudah diterbitkan ke Perpustakaan Palnam, Minggu (14/6/2020).

Sumasno mengatakan sejak berdiri tahun 2017 silam, Artikata konsisten menerbitkan karya penulis lokal, rerata 5 hingga 6 buku dicetak saban tahun.

“Sebagian besar adalah buku-buku bergenre sastra, karya dari para penulis Kalimantan Selatan. Seperti dua buku kumpulan cerpen berbahasa Banjar Parangmaya karya Jamal T. Suryanata dan Bacina Buta karya Hatmiyati Masy’ud. Juga buku-buku puisi seperti Stadium Tanah Ibu karya penyair Ali Syamsudin Arsi. Selain sastra, Artikata juga menerbitkan buku-buku ilmiah seperti Kewirausahaan dalam Pendidikan karya Monry, dosen FKIP ULM,” kata akademisi FKIP ULM ini.

Dia mengatakan selain mengisi deposit buku di Perpustakaan daerah, Artikata juga menyerahkan deposit cetak di Perpustakaan Nasional RI yang terletak di Jakarta.

BACA JUGA : Bakal Bangun Perpustakaan, Dispersip Kalsel Akan Bantu Lapas Banjarbaru

Hal ini selaras dengan amanah UU No 13 tahun 2018 tentang tentang Serah Simpan Karya Cetak dan Karya Rekam Pasal 4 : setiap penerbit wajib menyerahkan 2 (dua) eksemplar setiap judul karya cetak kepada Perpusnas RI dan 1 (satu) eksemplar kepada Perpustakaan Provinsi tempat domisili penerbit.

Sumasno berharap kehadiran buku-buku terbitan Artikata, bisa menjadi bagian dalam perkembangan dunia perbukuan dan literasi di Kalimantan Selatan.

Sementara itu Kadispersip Kalsel Nurliani Dardie mengapresiasi kesakesadaran penerbit dan penulis lokal Kalimantan Selatan untuk menyerahkan karya cetak dan karya rekam ke Perpustakaan daerah.

“Setiap tahun Perpustakaan Kalsel selalu meanggarkan untuk pengadaan buku-buku yang ditulis oleh penulis lokal dan terbitan lokal untuk dibeli dan dipromosikan di Ruang Khusus serta dilayanan perpustakaan keliling dan Layanan terpadu perpustakaan sekolah/pondok pesantren/lapas sebagai penghargaan kepada penulis dan penerbit lokal,” ucap Bunda Nunung sapaan akrabnya.

Dia menyebut perpustakaan Kalsel selalu berupaya untuk memotivasi penulis dan penerbit lokal untuk semangat menulis dan menerbitkan karya cetak dan karya rekam baik tulisan fiksi dan non fiksi serta tentang kebudayaan, resep makanan, sosial masyarakat Kalimantan Selatan.

“Perpustakaan Kalsel selama 3 tahun terakhir mengadakan sosialisasi dan pertemuan kepada penulis dan penerbit lokal di Kalimantan Selatan di hotel dengan mendatangkan narasumber dari Perpusnas RI untuk mengapresiasi serta ajang diskusi terkait tulisan dan terbitan lokal Kalsel,” tandas Bunda Nunung. (Jejakrekam)

Penulis Ahmad Husaini
Editor Donny Muslim

Tinggalkan Komentar

Alamat email anda tidak akan disiarkan.