RSUD Ansari Saleh Bantah Bangunan Rumah Sakit Banyak Mubazir

0

PENGADUAN Anang Rosadi Adenansi bersama Rakhmat Nopliardy mendesak agar Komisi IV DPRD Kalsel segera menindaklanjuti temuan adanya dugaan bangunan yang mubazir, bahkan tak sesuai fungsinya ditepis manajemen RSUD H Moch Ansari Saleh (MAS).

DIREKTUR RSUD MAS Dr.dr. Izaak Zulkarnain Akbar, Sp.OT NIP menegaskan konstruksi bangunan yang dibiayai APBD Kalsel bernilai ratusan miliar itu sudah sesuai dengan peruntukkannya, terutama dalam pelayanan medis bahkan telah meng-cover unsur keterpaduan atau integrasi dalam fungsi pelayanan.

“Pembagnunan rumah sakit sudah sesuai prosedur dengan konsep perencanaan dan tahapan serta ketentuannya. Dalam mendesain dan menggarap konstruksi bangunan rumah sakit sudah diserahkan kepada ahlinya. Yakni, konsultan yang ditunjuk unit layanan pelelangan (ULP) di Pemprov Kalsel dalam menggarap master plan atau rencana bangunan,” ucap Izaak Zulkarnain Akbar kepada jejakrekam.com, Senin (19/3/2018).

Dia mengklaim perencanaan bangunan di RSUD MAS juga telah dikonsultasikan dengan Kementerian Kesehatan. “Sedangkan, menyangkut desain atau model rumah sakit. Hal itu merupakan kewenangan dari ahli konstruksi dalam hal ini Dinas PUPR Kalsel sesuai konsultan perencanaan,” paparnya.

Menurut Izaak, pelaksanaan pembangunan fisik rumah sakit juga telah melibatkan tim manajemen konstruksi dari pihak luar dengan pengawasan Dinas PUPR Kalsel. Ia pun membantah anggapan kurangnya terintegritas antar ruang ke ruangan lainnya.

“Jika konsep bangunan dinilai tidak terintegrasi, tidak mungkin rumah sakit yang dibangun sejak tahun 2012 mendapat predikat akreditasi dari Kementerian Kesehatan. Akreditasi itu semua dinilai, baik aspek menajemen administrasi, gedung, layanan, serta lingkungan, dan itu secara holistik,” papar dokter spesialis bedah tulang ini,

Dijelaskan Izaak, untuk menuju Kalsel sehat sesuai program  Pemprov Kalsel, ditindaklanjuti dengan pembangunan RSUD MAS memasuki tahap V atau 75 persen dari target 8 tahapan sesuai masterplan pembangunan yang diajukan 6 tahun silam.

“Sedangkan sisa target 3 atau 25 persen, nantinya untuk merampungkan pembangunan ruang manajemen, IPAL induk, instalasi pemeliharaan sarana dan prasarana (IPSP) serta  ruang rawat inap,” imbuhnya.(jejakrekam)

 

 

Penulis Ipik Gandamana
Editor Didi G Sanusi

Tinggalkan Komentar

Alamat email anda tidak akan disiarkan.