Pertahankan Swasembada Pangan, Guru Besar Pertanian ULM : Perkuat Badan Usaha Milik Rakyat

0

GURU besar Pertanian ULM Profesor Hesty Heryani menjelaskan di tengah Pandemi Covid 19, Indonesia terancaman mengalami resisi ekonomi.

HAL tersebut terjabarkkan Produk Domestik Regional Bruto (PDRB) kuartal II tahun 2020 minus 5,32% yang disampaikan Badan Pusat Statistik (BPS) .

Berdasarkan data BPS sektor pertanian tumbuh paling tinggi sebesar 16,24%, sedangkan sektor lain seperti konstruksi, industri, hingga transportasi dan pergudangan kompak rontok dalam PDRB kuartal kedua ini.

“Bicara tentang ketahanan pangan, Badan Usaha Milik Rakyat (BUMR) bisa menjadi regulasi yang dipilih dalam upaya penguatan basis ketahanan pangan di tingkat desa,” kata Hesty dalam diskusi virtual yang dilaksanakan Jejakrekam Minggu (9/8/2020).

Dia megatakan dengan model tersebut perlu ada pengembangan prinsif, kelembagaan kapasitas dan dukungan penguatan agar desa benar-benar kuat dengan segala potensi yang dimilikinya.

“Dengan adanya BUMR maka tata niaga pertanian dan tata kelola kelembagaan akan menjadi lebih kuat. Pada gilirannya para petani dengan dukungan yang ada akan semakin terangkat kesejahteraannya dan ini yang menjadi substansi peran pemerintahan dalam mendukung sektor pertanian,” ucap Doktor jebolan Institut Pertanian Bogor (IPB) ini.

Dia mengatakan revolusi industri 4.0 harus dimanfaatkan untuk memperkuat pertanian nasional, salah satunya adalah sistem informasi pangan digital.

“Dengan sistem ini maka akan semakin mempermudahkan relasi antara pasar atau market dengan konsumen atau buyer, dengan skema ini maka akan semakin menguatkan petani yang mampu beradaptasi dengan pasar yang terus berkembang di era digital saat ini,” ucap Hesty.

BACA JUGA : Jaga Kedaulatan Pangan, Kalsel Andalkan Tiga Kabupaten

Sementara anggota DPRD Kota Banjarmasin Sukhrowardi mengatakan bicara penguataan dukungan terhadap pertanian maka pemerintah harus betul-betul memastikan para petani mendapat fasilitasi pra dan pasca produksi.

“Sehingga tidak hanya mendorong produksinya tetapi juga bagaimana setelah produksi dalam kaitan penjualan,” ucap Sukhro.

Dia menyarankan pemerintah bisa membuat pasar modern dalam mendukung hasil pertanian para petani. Dengan konsep ini maka petani akan memiliki tempat yang representatif dalam memasarkan hasil pertanian mereka.

“Dengan demikian ada penghargaan dan fasilitasi yang membuat para petani menjadi lebih dihargai. Selain itu dengan konse pasar modern yang bersih dan nyaman maka pembeli akan semakin nyaman datang ke pasar yang menjual langsung hasil pertanian,” tutup Sukhro. (Jejakrekam)

Sukhro meyakini pemerintah berkomitmen dalam mendukung dan berpihak pada para petani.

“Tinggal bagaimana pemerintah membuat konsep dan mode yang tepat serta berkelanjutan sehingga petani menjadi lebih merasakan dukungan pemerintah,” tandasnya. (Jejakrekam)

Penulis Asyikin
Editor Fahriza

Tinggalkan Komentar

Alamat email anda tidak akan disiarkan.