Pemkot Banjarmasin Akan Tambah 2 Rusunawa Baru Dari APBN

TAHUN depan, Dinas Perumahan Rakyat dan Kawasan Permukiman (Disperkim) Banjarmasin, akan kembali membangun dua buah rumah susun sewa (Rusunawa).

RUSUNAWA ini direncanakan akan dibangun di dua lokasi. Yakni, di kawasan Kelurahan Mantuil, Kecamatan Banjarmasin Selatan. Dan di kawasan Jalan Veteran, Kecamatan Banjarmasin Timur.

Kepala Disperkim Banjarmasin, Chandra Iriandi Wijaya mengungkapkan, saat ini proyek itu baru sampai pada tahap studi kelayakan pembangunan.

Dirinya juga mengatakan, skema pembiayaan yang akan dilakukan pada dua rusunawa ini berbeda. Dimana tidak sepenuhnya dari Pemerintah Kota (Pemkot) Banjarmasin. “Pembangunan rusunawa di kawasan Mantuil contohnya. Itu dilakukan sama seperti Rusunawa di kawasan Teluk Kelayan,” ucapnya, Rabu (21/2/2024).

BACA: Sulap Kawasan Kumuh, Model Rusunawa Tepat Kurangi Kepadatan Bangunan di Banjarmasin

Sebagai gambaran, rusunawa di kawasan Teluk Kelayan dibangun pada Tahun 2018 lalu. Pembangunannya itu bersumber langsung dari Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN).

Proyeknya juga dilaksanakan oleh Direktorat Jenderal Penyediaan Perumahan, di Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) RI. “Nantinya, di Mantuil itu juga berkolaborasi dengan beberapa pihak untuk penataan kawasannya,” ungkapnya.

“Selain penanganan kawasan kumuh, juga menata sungai. Agar warga yang tinggal di sana menjadi nyaman,” jelasnya.

Sementara untuk pembangunan rusunawa di Jalan Veteran, Chandra belum bisa memastikan skema apa yang akan dilakukan. Apakah nanti akan sama seperti di Teluk Kelayan, atau malah menggunakan APBD.

Tapi dipastikannya, bahwa pembangunan rusunawa di kawasan Kampung Batuah, sebagai opsi relokasi bagi para warga setempat nantinya. Khususnya, warga yang terdampak dari program pembangunan yang dilakukan Pemkot Banjarmasin.

BACA JUGA: Bukan Menggusur Pemukiman Warga, Pakar Kota ULM Usulkan Penataan Ulang Kawasan Kampung Batuah

Pasalnya, sudah sekian lama, kawasan tersebut menjadi incaran pemkot untuk direvitalisasi. Namun, hingga kini rencana rencana revitalisasi belum bisa dijalankan. “Rencana kami seperti itu. Warga, ditempatkan sementara saat program revitalisasi berjalan,” ujarnya.

Terkait anggaran yang dibutuhkan sendiri untuk pembangunan kedua rusunawa itu, Chandra mengaku belum bisa merincikannya.

Akan tetapi, ia mengatakan bahwa ada kemungkinan di Tahun 2025 mendatang rencana pembangunan itu bakal berlangsung. Dengan catatan, segala sesuatu yang dibutuhkan sudah selesai. Seperti misalnya, studi kelayakan dan pembebasan lahan.

“Termasuk, Detail Engineering Design (DED) rampung dibuat. Mungkin tahun depan,” tutupnya.(jejakrekam)