Desa Liyu Miliki Ribuan Anggrek Khas Kalimantan

0

KEKAYAAN plasma nuftah khas Borneo yang selama ini jadi andalan untuk menarik wisatawan berkunjung ke Kalimantan Selatan yaitu anggrek. Terkait hal itu, Desa Liyu Kecamatan Halong mulai intens memelihara jenis bunga liar khas hutan tropis yang mempunyai ribuan spesies tersebut.

MEMELIHARA  atau memiliki anggrek ini juga bagian dari usaha agar kelestarian angrek tetap terjaga, mahfum saja,  anggrek   bunga cantik warna-warni tak hanya bernilai seni tinggi, namun juga nilai ekonomi yang menjanjikan ini bisa terancam keberadaanya, jika tidak dikelola secara bijak.

Kepala Desa Liyu Sukri mengungkapkan, semula memang hanya beberapa warga yang memelihara tanaman anggrek ini. Tapi setelah ada keinginan masyarakat untuk menjadikan Desa Liyu menjadi desa wisata, sejak itulah warga mulai rami memelihara anggrek.

BACA: Ingin Jadi Desa Wisata, Liyu Terus Berbenah

“Sejak ada wacana Desa Liyu ingin jadi desa wisata berbagai pembenahan kita lakukan, termasuk anggrek ini. Kita wajibkan setiap rumah memiliki dua pohon anggrek,’’ ujar Sukri, Kamis (14/3/2019).

Namun ternyata, lanjut dia, animo masyarakat sangat tinggi, bukan hanya dua kini puluhan tanaman anggrek terdapat di setiap buah rumah warga, bahkan ada beberapa warga yang memiliki ratusan tanaman anggrek ini. “Sekarang ini tidak kurang ada seribu lebih tanaman anggrek yang dipelihara atau dimiliki warga Desa Liyu,’’ bebernya.

BACA JUGA: Libatkan LIPI, Pemkab Balangan Ingin Bangun Kebun Raya

Untuk mendapatkan tanaman anggrek ini sendiri, menurut Sukri, masyarakat langsung mencarinya di hutan sekitar desa. Hal ini tidak terlalu sulit, karena memang Desa Liyu berada di kawasan lereng Pegunungan Meratus.

Selain itu, kedepan menurut dia, pihaknya akan berupa serius mengembangkan tanaman anggrek ini sebagai salah satu ikon desanya. “Kita juga tentunya akan sangat bersalah, jika kita tidak bisa mengembangkan potensi anggrek yang merupakan kekayaan plasma nuftah yang ada di kawasan Pegunungan Meratus dengan serius. Padahal kita bagian dari Meratus itu sendiri, makanya kami mulai dengan hal seperti ini,’’ bebernya. Ke depan kata Sukri, masyarakat Desa Liyu selain berkeinginan menjadikan Liyu ini menjadi desa wisata juga menjadikannya kampung anggrek.

“Tentu semua ini perlu dukungan semua pihak dan kita beharap melalui Liyu sebagai desa wisata sekaligus kampung anggrek, kedepannya pelastarian budaya dan lingkungan khususnya tanaman anggrek tetap terus terjaga,’’ pungkasnya.(jejakrekam)

Penulis Gian
Editor Fahriza

Tinggalkan Komentar

Alamat email anda tidak akan disiarkan.