Anak-Anak Hingga Lansia Ikuti Tradisi Baayun Maulid Di Museum Lambung Mangkurat

0

SUASANA berbeda terlihat di Museum Lambung Mangkurat Banjarbaru. Sebanyak 208 peserta dari berbagai usia, mulai bayi, anak, dewasa hingga lansia berumur 70 tahun ikut prosesi Baayun Maulid.

TRADISI Baayun Maulid adalah tradisi khas masyarakat Banjar Kalsel, dengan mengayun bayi atau anak sambil membaca syair maulid, sembari merayakan Maulid Nabi Muhammad SAW setiap Rabiul Awwal di tahun Hijriyah.

Ayunannya pun dihias sedemikian rupa dan menarik, disusul dengan tradisi tapung tawar.

BACA: Dari Bayi Hingga Lansia Ikuti Baayun Maulid di Halaman Museum Lambung Mangkurat Banjarbaru

Gubernur Kalimantan Selatan H Sahbirin Noor atau Paman Birin melalui Husnul Khotimah, Staf Ahli Bidang Kemasyarakatan dan SDM mengajak kembali menyegarkan keimanan dan ketaqwaan kepada Allah SWT melalui peringatan maulid.

“Dengan peringatan maulid, kita segarkan kembali keimanan dan ketaqwaan kepada Allah SWT, serta perenungan kita akan sejarah perjuangan Rasulullah SAW,” sampai Paman Birin, pada Kamis (5/10/2023).

Melalui peringatan maulid, Paman Birin juga mengajak untuk menggelorakan syiar dan dakwah Islam ke seluruh penjuru daerah. Peringatan kelahiran Rasulullah SAW ini memang hal yang biasa dilakukan oleh masyarakat Kalsel yang bergelar Babussalam ini.

Paman Birin juga menyampaikan bahwa peringatan maulid yang disertai prosesi Baayun Maulid perlu dipelihara dan dilestarikan. “Peringatan maulid yang disertai proses Baayun Maulid merupakan salah satu bentuk kegiatan maulid yang perlu kita pelihara dan dilestarikan keberadaannya,” ujarnya.

Paman Birin juga berpesan agar jangan sampai tradisi ini kehilangan makna, terutama makna kecintaan dan penghormatan terhadap Nabi Muhammad SAW. “Tradisi yang sangat baik ini kita harapkan jangan sampai kehilangan makna, terutama makna kecintaan dan penghormatan kita terhadap Nabi Muhammad SAW yang menorehkan sejarah amat besar di muka bumi ini,” ungkapnya.

Peringatan maulid ini juga diisi dengan tausyiah yang disampaikan oleh Tuan Guru Supian Al-Banjari.

Dalam tausyiahnya, beliau secara singkat menyampaikan sejarah singkat orang tua serta proses kelahiran Nabi Muhammad SAW.

BACA JUGA: Peserta Kemah Bela Negara Kunjungi Museum Lambung Mangkurat

Sementara itu, Kepala Museum Lambung Mangkurat Banjarbaru Taufik Akbar, mengucapkan rasa terima kasihnya kepada Paman Birin atas terselenggaranya kegiatan rutin ini. “Kami mengucapkan ribuan terima kasih kepada Paman Birin yang sudah mendukung terselenggaranya acara ini,” sampainya.

Adapun tujuan kegiatan ini menurut Taupik adalah untuk memuliakan kelahiran Nabi Muhammad SAW. “Kegiatan ini adalah untuk memuliakan kelahiran Nabi Muhammad SAW. Bentuk rasa syukur atas kelahiran teladan umat Islam di seluruh dunia,” ujarnya.

Tradisi baayun ini menurut Taupik dilaksanakan oleh masyarakat Banjar sejak dulu, dengan tujuan memohon keselamatan untuk mereka dan anak-anak mereka.

Kegiatan Baayun Maulid ini diikuti oleh 208 peserta, dengan umur yang beragam. Mulai dari bayi, hingga yang paling tua adalah lansia berumur 70 tahun.(jejakrekam)

Penulis Asyikin
Editor Ahmad Riyadi

Tinggalkan Komentar

Alamat email anda tidak akan disiarkan.