Mufidah Jusuf Kalla Minta Kerajinan Kalsel Jadi Sumber Pendapatan

0

ISTRI Wakil Presiden RI sekaligus Ketua Umum Dewan Kerajinan Nasional (Dekranas), Mufidah Jusuf Kalla melakukan kunjungan ke Kalimantan Selatan.  Mufidah datang ke Kalsel dalam rangka silaturahmi Dekranas Pusat dengan Dekranasda Provinsi Kalimantan Selatan, di Gedung Dekranasda Kalsel, Jalan Dharma Praja Banjarmasin, Rabu (28/3/2018).

MUFIDAH tak datang sendiri, didampingi pengurus Dekranas yang merupakan istri sejumlah menteri Kabinet Kerja, serta ditemani Gubernur Kalsel, Sahbirin Noor dan Ketua Dekranasda Kalsel, Raudathul Jannah bersama seluruh pengrajin dan pelaku usaha di Kalsel.

Dalam kunjungan ini, Mufidah meninjau berbagai macam barang kerajinan Kalimantan Selatan yang dipamerkan di halaman Dekranasda Provinsi Kalsel.  Di antaranya anyaman rotan, kain Sasirangan, tenun Pagatan dan souvenir lainnya oleh Dekranasda Banjarmasin, Tanah Laut, Balangan, Barito Kuala, Banjar, Kotabaru, Banjarbaru, Tapin dan Tanah Bumbu.

Usai berkunjung ke stand Dekranas kota dan kabupaten, Mufidah berharap produk yang ada di Kalsel ini bisa menjadi sumber pendapatan agar bisa meningkatkan taraf hidup pengrajin.

“Kerajinan ini diharapkan bisa jadi mata pencaharian dan memanfaatkan bahan baku lokal. Semoga produk kerajinan binaan ini bisa berkembang,” ujar Mufidah.

Gubernur Kalsel, Sahbirin Noor mengatakan bukan hanya berharap ke pemerintah, masyarakat dan media diharapkan bisa berperan aktif dalam memajukan kerajinan di Kalsel.

“Ya, kita harus bergerak, artinya jangan malas. Kalau kita semua rajin bergerak demi kemajuan dan kepentingan masyarakat kita sendiri, agar hasilnya bisa maksimal,” ujar Paman Birin-sapaan akrabnya.

Sementara itu, Kepala Dinas Perdagangan Provinsi Kalsel, H Birhasani membeberkan bahwa industri usaha kecil dan menengah (UKM) di Kalsel mengalami peningkatan karena banyaknya kesempatan untuk mempromosikan.

“Industri UKM sebenarnya makin membaik, baik itu kualitasnya, maupun pemasarannya yang mulai meluas,” ujar Birhasani.

Menurutnya, pemerintah terus mendorong dengan melakukan pembinaan dan pelatihan kepada pengrajin. Kemudian, kata dia, dinas terkait memberikan peluang untuk mendapatkan modal bagi pelaku usaha. Karena permasalahan yang dihadapi oleh pelaku usaha adalah modal dan pasar.

“Sekarang pasar kan sudah begitu terbuka, bisa melalui online dan segala macam, tetapi pelaku usaha terkendala modal yang perlu didorong dan dipermudah untuk pemberian modal kepada mereka dari dinas terkait,” kata Birhasani.

Ia berharap kepada pemerintah kabupaten dan kota untuk membantu pinjaman modal kepada pelaku usaha dengan cicilan rendah agar tidak terbebani.

“Solusi permodalan tentunya melalui Dinas Koperasi dan UKM, di situ ada yang namanya kredit usaha rakyat (KUR). Kemudian, kabupaten dan kota bisa berkreasi mendorong BUMN, BUMD, maupun usaha swasta untuk menyisihkan CSR-nya supaya pengrajin kita mendapatkan modal dengan bunga yang rendah,” katanya.

Selain itu, Birhasani meminta pengrajin untuk terus berinovasi meningkatkan sumber daya manusia (SDM) agar produknya bisa diminati banyak konsumen.

“Inovasi tentunya harus sering melakukan pelatihan untuk meningkatkan SDM dan memotivasi lahirnya kreativitas yang baru. Kalau kita tertinggal, maka produk kita akan ditinggalkan. Maka, dari itu perlu adanya inovasi produk, tidak hanya mengandalkan pemerintah yang melakukan pelatihan, pengrajin pun harus membuka cakrawala berpikirnya melalui Internet dan lainnya,” pungkas Birhasani.(jejakrekam)

Penulis Arpawi
Editor Didi G Sanusi

Tinggalkan Komentar

Alamat email anda tidak akan disiarkan.