Mamingit Naga, Lapangan Dwi Warna Barabai Penuh Warna

0

LAPANGAN Dwi Warna Barabai mendadak ramai dan penuh warna, Jumat (30/8/2019) sore. Perhelatan Barabai Parisj van Borneo sejak 29-31 Agutus 2019 menjadi wahana hiburan rakyat Kabupaten Hulu Sungai Tengah (HST) dan sekitarnya.

ADA beragam pertunjukan budaya etnik khas Kalimantan ditampilkan hingga kuliner khas Barabai seperti apam, dan lainnya. Hingga atraksi bela diri tradisional kuntau dan karnaval budaya Kalimantan Selatan.

Tak hanya musim tradisional, alunan musik kekinian dari Banjarmasin, Big Boss Band turut meramaikan pesta rakyat ini. Yang menarik dari pagelaran itu adalah tradisi tapung tawar naga yang diarak warga Kumbang Banaung, perwakilan dari Kecamatan Haruyan.

BACA : Bursa Cabup-Cawabup HST Dinamis, Tema Besar Pilkada Tolak Tambang

Pawai dengan mengarak naga dengan tradisi tapung tawar atau mamingit menjadi tontonan langka bagi masyarakat Barabai dan sekitarnya. Secara simbolis, Sekdakab HST H Akhmad Tamzil memulai upacara tapung tawar mamingit untuk membuka karnaval budaya etnik ini.

Abdul Hadi, warga Barabai pun mengaku terpesona dengan keberagaman tradisi yang ditampilkan dalam perehlatan Barabai Parisj van Borneo Festival.

“Ini membuktikan jika suku Banjar Pahuluan tidak kalah budaya yang bisa diangkat dengan daerah lain. Potensi bernilai seni budaya tinggi bisa dijadikan unggulan bagi daerah HST,” ucap Hadi kepada jejakrekam.com, Jumat (30/8/2019).

BACA JUGA : Pergulatan Barabai, Bandoeng van Borneo di Kaki Bukit Meratus

Terlebih lagi, menurut dia, perhelatan budaya dan tradisi ini juga mengusung isu penyelamatan Pegunungan Meratus atau Save Meratus yang menjadi aspirasi kuat masyarakat HST dalam menolak aktivitas tambang.

Sebelumnya, pada Kamis (29/8/2019) digelar Madihin Jumairi, aruh adat Patikalain, dan musik kolaborasi. Untuk Jumat (30/8/2019), digelar etnik karnaval, kuntau dari Kompak Borneo, tari mamingit naga, gamelan Barikin, tari cangkirik, tari save meratus, madihin dari Jhon Tralala Next Generation, malahabiu, hingga wayang Banjar.

Puncaknya, pada Sabtu (31/8/2019) sejak pukul 15.00-17.00 Wita, akan digelar festival kuliner, demo masak Mama Lita (master chef session 5), bajungging, hingga pengumuman pemenang serta hiburan dari Saradipa Band.(jejakrekam)

Penulis Ikhwansyah
Editor Didi G Sanusi

Tinggalkan Komentar

Alamat email anda tidak akan disiarkan.