Kouta Haji Nasional 221 Ribu, CJH Kalsel Dijatahi 3.818 Jamaah Diprioritaskan Pelunasan 2020-2021

0

JATAH kouta haji Indonesia tahun 2023/1444 Hijriyah disepakati 221.000 jamaah. Hal ini berdasar kesepakatan antara Indonesia dengan Pemerintah Kerajaan Arab Saudi.

KESEPAKATAN ini tertuang dalam nota kesepakatan yang diteken Menteri Agama (Menag) Yaqut Cholil Qoumas bersama Menteri Haji dan Umrah Arab Saudi Tawfiq F Al Rabiah  disaksikan Ketua Komisi VII DPR RI Ashabul Kahfi, di Jeddah, Minggu (8/1/2023) lalu.

Kouta haji Indonesia itu terdiri atas 203.320 jamaah haji reguler dan 17.680 jamaah haji khusus. Ini ditambah, 4.200 orang untuk kuota petugas haji.

Kesepakatan itu juga mencakup pendaratan (landing) pesawat pengangkut calon jamaah haji (CJH) di Bandara Internasional King Abdulaziz Jeddah dan Bandara Internasional Pangeran Mohammad bin Abdulaziz, Madinah, Arab Saudi.

BACA : 357 Jamaah Haji Terbang Perdana dari Bandara Internasional Syamsudin Noor

Menag Yaqut Cholil Qoumas memastikan berdasar hasil pembicaraan dengan Menteri Haji Saudi, tidak akan lagi diterapkan pembatasan usia jamaah haji 2022 di bawah 65 tahun. Belied ini diberlakukan akibat pengetatan oleh Arab Saudi, karena pandemi Covid-19.

Lantas berapa jatah CJH bagi Kalsel? Kepala Kantor Wilayah Kementerian Agama Provinsi Kalsel, H Muhammad Tambrin mengatakan mengacu kouta haji sebelum pandemi Covid-19 untuk Kalsel adalah sebanyak 3.818 orang.

BACA JUGA : Kouta Haji Indonesia 2023 Kembali Normal, Anggota Komisi VIII DPR Minta ONH Bisa Turun

“Untuk ribuan calon jamaah haji ini akan dibagi dalam 11 kelompok terbang (kloter). Namun, kepastiannya masih menunggu keputusan Menteri Agama mengenai kouta jamaah per provinsi di Indonesia,” kata Muhammad Tambrin kepada jejakrekam.com, Rabu (18/1/2023).

BACA JUGA : Daftar Tunggu Haji Kalsel Sudah 36 Tahun, Kemenag Prioritas Berangkatkan CJH Tertunda

Mantan Sekretaris Itjen Kemenag ini mengatakan untuk keberangkatan CJH pada tahun 2023 adalah jamaah haji yang sudah melakukan pelunasan tahun 2020 dan 2021.

“Mereka tertunda keberangkatan ke Tanah Suci karena pandemi Covid-19. Namun, kami juga masih menunggu kepastian daftar jamaah yang akan berangkat dari pusat (Kemenag),” imbuh Tambrin.(jejakrekam)

Penulis Sirajuddin
Editor Didi G Sanusi

Tinggalkan Komentar

Alamat email anda tidak akan disiarkan.