Target Jembatan Tembus Mantuil Bernilai Rp 14,5 Miliar Bisa Rampung 28 Desember 2023 Meleset

0

BERPACU dengan waktu demi mengejar target sebelum tutup buku tahun anggaran 2024 dilakoni Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (PUPR) Kota Banjarmasin.

SEJUMLAH proyek fisik konstruksi seperti Jembatan Tembus Mantuil atau Al Inayah ditarget rampung pada 28 Desember 2023, ternyata meleset. Faktanya, saat ini pihak kontraktor atau penyedia jasa konstruksi masih menggarap proyek bernilai Rp 14,5 miliar lebih.

Kontrak proyek jembatan dimulai pada 25 Mei 2023 dengan masa 210 hari, menelan anggaran Rp 14.542.221.150.000. Sumber dana pembangunan jembatan berasal dari APBD 2023 digarap PT Adhysatrya Adhipersada dan konsultan supervisi CV Sembilan Satu Engineering.

Pantauan jejakrekam.com di lapangan pada Sabtu (30/12/2023), tampak para pekerja kontraktor masih mengerjakan sejumlah item untuk rampung sesuai target. Beberapa pekerjaan dilakukan mulai dari pembuatan marka jalan hingga finishing di beberapa bagian. Jembatan penghubung Jalan 9 November ke Jalan Tembus Mantuil dan Kelayan belum bisa digunakan publik, karena masih dalam pengerjaan.

BACA : Evaluasi Proyek PUPR, DPRD Banjarmasin Patok 28 Desember Jembatan Mantuil 1 Selesai Dibangun

Kepala Dinas PUPR Kota Banjarmasin Suri Sudarmadiyah mengaku belum bisa memastikan kapan Jembatan Mantuil 1 (Al Inayah) ini bisa digunakan dan diresmikan. Namun, dirinya meyakini pada tahun ini proyek bernilai belasan miliar sudah sepenuhnya rampung. Dana itu belum termasuk pembebasan lahan di kawasan Jalan Tembus Mantuil.

“Ketika sudah rampung, perlu ada uji coba terlebih dahulu. Kami juga perlu melihat kelengkapan komponen jembatan yang dibangun pihak penyedia jasa,” ucap Suri Sudarmadiyah kepada awak media di Banjarmasin, Jumat (29/12/2023).

BACA JUGA : Dana Tersedot Rp 35 Miliar, Pembangunan Jembatan dan Jalan Tembus Mantuil Bakal Diawasi Ketat

Sementara itu, Sekretaris Dinas PUPR Kota Banjarmasin, Thomas Sigit Mugiarto mengatakan pembangunan Jembatan Jalan Tembus Mantuil guna mengurai kepadatan, hingga kemacetan yang kerap terjadi di kawasan tersebut.

“Pembangunan jembatan di kawasan itu tidak hanya satu, melainkan ada dua buah (kembar). Untuk pembangunan jembatan kedua, masih menunggu kemampuan keuangan daerah cukup,” kata Sigit.

Menurut dia, Dinas PUPR melihat nanti kondisi keuangan daerah, karena masih banyak prioritas pembangunan lainnya.

BACA JUGA : Pembangunan Tahap 1 Jembatan Tembus Mantuil Sudah Hampir 10 Persen

“Kami meyakini, apabila jembatan pertama ini dibangun, arus lalu lintas di kawasan itu perlahan sudah mulai bisa tertangani. Selama jembatan kedua itu belum dibangun, jembatan lama (kayu ulin) akan tetap difungsikan,” tandas Sigit.(jejakrekam)

Penulis Ferry Oktavian
Editor Ipik Gandamana

Tinggalkan Komentar

Alamat email anda tidak akan disiarkan.