Stok Pangan Dipastikan Aman Hingga Ramadhan, Awas Spekulan Bermain!

0

HINGGA kini, stok pangan di wilayah Kalimantan Selatan (Kalsel) terbilang aman. Bahkan bisa mencukupi untuk kebutuhan masyarakat hingga Mei 2020 mendatang.

JENIS kebutuhan pokok seperti beras, dipastikan tidak ada masalah, karena diproduksi dalam daerah Kalsel sendiri. Begitu pula untuk daging ayam potong serta untuk gula pasir, kendati ada peningkatan harga di tingkat pengecer.

“Jadi, stok pangan kita relatif aman hingga dua bulan ke depan,” ujar  Ketua Komisi II DPRD Kalsel, Imam Suprastowo kepada awak media di Banjarmasin, Rabu (8/4/2020).

Menurutnya, stok pangan seperti beras tidak menjadi masalah, karena Kalsel merupakan sentra produksi beras, dan sebagian daerah di Kalsel sudah memasuki musim panen, khususnya jenis padi unggul.

BACA : Capai 6700 Ton, Stok Gula di Kalsel Dipastikan Aman

Sedangkan, beber Imam, untuk daging ayam potong, peternak kini mengurangi produksinya. Ini mengingat rendahnya permintaan masyarakat sehubungan adanya pandemi Covid-19.

“Adapun untuk gula pasir, sebenarnya cukup untuk kebutuhan masyarakat, karena stok yang ada hingga Senin (6/4/2020) lalu mencapai 590 ton, dan pasokan akan kembali datang pada minggu ketiga pada bulan April ini,” ucapnya.

BACA JUGA : Sempat Sepi Akibat Corona, ‘Acil Asmah’ Buat Pedagang Pasar Tak Lagi Merana

Politisi PDI Perjuangan ini mengatakan untuk kebutuhan April dan Mei 2020, saat memasuki bulan Ramadhan 1441 Hijriyah, sudah terpenuhi. 

“Data itu kami peroleh dari Dinas Perdagangan Provinsi Kalsel. Namun, kita tetap waspada terhadap orang-orang yang tidak bertanggungjawab atau spekulan yang membeli dalam jumlah besar untuk mendapat untung besar,” ucapnya.

Menurut Imam, para spekulan inilah yang perlu diwaspadai dan dipantau tegas, agar tidak terjadi lonjakan harga di pasaran.

“Kami juga berencana bersama Dinas Perdagangan Kalsel untuk melakukan pemantauan pasar secara diam-diam jelang Ramadhan ini,” ucapnya.

BACA JUGA : Efek Corona Bikin Pedagang Pasar Oleng, Harga Karet Terjun Bebas

Dengan begitu, beber Imam, bisa menjawab kekhawatiran masyarakat agar tak memicu kepanikan karena membeli barang dalam jumlah besar.

“Jika itu terjadi, tentu akan memicu kerumunan massa, padahal saat ini diberlakukan ketat social distancing,” tandasnya.(jejakrekam)

Penulis M Syaiful Riki
Editor Didi G Sanusi

Tinggalkan Komentar

Alamat email anda tidak akan disiarkan.